Majalah Times: Setelah Hari Ini, Tak Ada Lagi yang Batasi Kekuasaan Bin Salman
Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman. (dakwatuna)
10Berita – Doha. Majalah asal Inggris, The Times, memuat beberapa laporan dan artiket tentang apa yang tengah terjadi di Arab Saudi beberapa hari terakhir. Salah satunya disebutkan, kampanye penangkapan mengonfirmasi bahwa kekuasaan Putra Mahkota tidak terbatas. Dalam artikel lain juga dituliskan tentang kesuksesan Pangeran Al-Waleed bin Talal, dan menyebut penangkapannya merupakan hal yang tak terduga.
Disebutkan, Putra Mahkota Muhammad bin Salman, seakan menegaskan bahwa kekuasaannya tidak terbatas saat ini. Hal itu ia buktikan dengan menangkap salah satu pebisnis terkaya dunia, yaitu Pangeran Al-Waleed bin Talal, dan puluhan pemimpin dan mantan menteri lainnya. Kampanye penangkapan itu disebut sebagai ‘Kampanye Perang Melawan Korupsi’. Banyak pihak menyebut, kampanye itu sebagai sarana mempermudah jalan sang putra mahkota menduduki singgasana raja.
Kesepakatan al-Yamamah
Times juga meramalkan, kampanye penangkapan tersebut juga akan berdampak pada Inggris. Hal ini karena dari salah satu yang ditangkap dengan tuduhan korupsi adalah mantan pejabat militer, Pangeran Turki bin Nasher. Pangeran Turki disebut-sebut sebagai bagian penting dalam kesepakatan al-Yamamah, yaitu nota pembelian senjata oleh Saudi dari Inggris yang bernilai milyaran dolar. Ini terjadi sekitar 20 tahun yang lalu.
Selain itu, Times menyebut ada tanggapan berbeda di kalangan pemuda Saudi terkait kampanye penangkapan itu. Sebagian merasa senang karena beberapa yang ditangkap telah dianggap merusak reputasi Saudi dari luar. Tapi, sebagian lain merasa takut dengan adanya kemungkinan ketidakstabilan politik.
Times juga merilis tanggapan dari seorang Pangeran Saudi yang tinggal di luar negeri. Menurutnya, penangkapan secara tiba-tiba yang menimpa beberapa pangeran dan pejabat itu sebagai kedok untuk mendapatkan dana dari mereka. Ia menilai saat ini pemerintah sangat memerlukan suntikan dana tambahan.
Dijelaskan bahwa Bin Salman tampak tidak memerdulikan terkait realitas dari reformasinya. Ia hanya sekedar terkesan dengan Presiden Donald Trump di AS. Apalagi disebut-sebut bahwa menantu Trump, Jared Kushner, telah berkunjung ke Saudi secara rahasia pada bulan lalu. Sedangkan Al-Waleed, salah satu yang ditangkap, pernah terlibat perang twitt dengan Trump saat masa kampanye presiden. (whc/dakwatuna)
Sumber: Aljazeera