OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 28 November 2017

Mentari Senja di Istana Nurul Iman

Mentari Senja di Istana Nurul Iman

10Berita ,  JAKARTA -- Mentari senja menyorot kubah emas Istana Nurul Iman di Brunei Darussalam. Atap istana bergaya Timur Tengah itu tak silau di mata. Itu belum seberapa. Tunggulah hingga mentari kembali ke peraduannya dengan sempurna. Ketika itu, bangunan istana akan terang dengan gemerlap cahaya lampu yang bayang-bayangnya terlihat di air danau.

Ada 564 lilin dan 51 ribu lampu yang menghiasi bangunan megah itu setiap malam. Ratusan lilin itu akan menyala ketika beberapa bagian lampu tak berfungsi akibat gangguan teknis. Secara umum, perpaduan warna yang terang menampakkan keindahan dan keagungan maha karya seni yang dipuji masyarakat di berbagai zaman.

Museum Rekor Dunia mencatat tempat tinggal keluarga kerajaan itu sebagai istana terluas dan termegah di dunia. Hingga kini, kediaman resmi Sultan Brunei Darussalam Haji Hassanal Bolkiah Mu'izzaddin Waddaulah ini aktif dipergunakan sebagai tempat tinggalnya sejak selesai dibangun pada 1984.

Banyak istana megah tersebar di berbagai negara, tetapi tetap saja Nurul Iman menjadi yang terdepan. Alasan utamanya, istana besutan arsitektur asal Filipina bernama Leandro V Locsin ini masih aktif dihuni sang sultan. Berbeda dengan istana lainnya yang telah beralih fungsi sebagai museum nasional.

Melihat konstruksi pada bagian luar, desain istana dengan luas lahan sekitar 200 ribu meter persegi ini tidak jauh berbeda dengan desain masjid-masjid pada umumnya. Desainnya mengadopsi konsep tradisional kontemporer dengan paduan warna putih dan kuning serta beberapa relief flora yang terdapat pada bagian-bagian bangunan istana.

Desain tradisional bisa dilihat dari adanya kubah tunggal dan formasi menara yang tersebar di setiap sisi bangunan utama. Be n tuk kubah Istana Nu rul Iman tam pak elegan de ngan me mi li ki leher yang dihiasi relief cincin dan garis vertikal yang difungsikan sebagai penopang kubah utama.

Selain itu, kubah dan menaranya memiliki tekstur halus sehingga mudah memberikan pilihan warna. Warna emas pada kubah Istana Nurul Iman dipilih untuk menyerasikan warna putih yang membalut seluruh badan menara dengan bentuk balok itu.

Sumber : Republika.co.id