OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 22 November 2017

Muslim Amerika Ini Maafkan Pembunuh Anaknya, Hakim dan Seisi Pengadilan Menangis

Muslim Amerika Ini Maafkan Pembunuh Anaknya, Hakim dan Seisi Pengadilan Menangis


Abdul Munim memeluk Relford setelah memaafkannya (Youtube)

10Berita - Mulianya akhlak seorang muslim membuat semua orang di ruang Pengadilan Kentucky, Amerika Serikat, tak kuasa menahan air mata.

Dr Abdul Munim Sombat Jitmoud. Ia kehilangan putranya akibat ditusuk dalam sebuah perampokan saat mengantar pizza. Sang perampok akhirnya tertangkap dan diadili.

Di pengadilan, saat banyak orang ingin sang terdakwa dihukum seberat-beratnya, Abdul Munim justru memaafkan sang pembunuh.

Peristiwa mengharukan itu berlangsung pada 9 November lalu. Hakim memvonis Trey Relford (24) dengan hukuman penjara karena terbukti bersalah membunuh Salahuddin Jitmoud pada 19 April 2015.

Saat hakim meminta tanggapan Abdul Munim atas putusan itu, semua orang terkejut mendengar jawabannya.

"Anakku, keponakanku, aku memaafkanmu, mewakili Salahuddin dan ibunya. Keponakanku sayang, aku tidak menyalahkanmu atas kejahatan yang telah engkau lakukan. Aku tidak marah padamu, atas tindakan keji kepada anakku. Tetapi aku marah pada syetan dan menyalahkannya. Dia yang menuntunmu melakukan tindakan kejam itu,” kata-kata Abdul Munim mulai membuat mata berkaca-kaca.

“Aku benar-benar kasihan kepada keluargamu. Mereka membesarkanmu dan menginginkanmu menjadi seorang yang sukses. Kesuksesanmu adalah kesuksesan mereka. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan mereka juga. Namun sekarang mereka sedih karena engkau telah melakukan sebuah tindak kejahatan. Maaf adalah karunia besar dalam Islam. Saya bersedia memaafkan orang yang telah menyakiti keluarga kami,” lanjutnya.

Usai mengatakan demikian, Abdul Munim mendekati Relford lalu memeluknya. Relfold tak kuasa menahan air mata. Ia terisak.

Orang-orang tak kuasa menahan air mata (Youtube)
Demikian pula hakim dan semua orang di ruang pengadilan itu. Mereka tak kuasa menahan air mata.



Di bagian akhir video ini terlihat semua orang tak kuasa menahan air mata.








Kunjungi website

Lihat Komentar


Abdul Munim memeluk Relford setelah memaafkannya (Youtube)

10Berita - Mulianya akhlak seorang muslim membuat semua orang di ruang Pengadilan Kentucky, Amerika Serikat, tak kuasa menahan air mata.

Dr Abdul Munim Sombat Jitmoud. Ia kehilangan putranya akibat ditusuk dalam sebuah perampokan saat mengantar pizza. Sang perampok akhirnya tertangkap dan diadili.

Di pengadilan, saat banyak orang ingin sang terdakwa dihukum seberat-beratnya, Abdul Munim justru memaafkan sang pembunuh.

Peristiwa mengharukan itu berlangsung pada 9 November lalu. Hakim memvonis Trey Relford (24) dengan hukuman penjara karena terbukti bersalah membunuh Salahuddin Jitmoud pada 19 April 2015.

Saat hakim meminta tanggapan Abdul Munim atas putusan itu, semua orang terkejut mendengar jawabannya.

"Anakku, keponakanku, aku memaafkanmu, mewakili Salahuddin dan ibunya. Keponakanku sayang, aku tidak menyalahkanmu atas kejahatan yang telah engkau lakukan. Aku tidak marah padamu, atas tindakan keji kepada anakku. Tetapi aku marah pada syetan dan menyalahkannya. Dia yang menuntunmu melakukan tindakan kejam itu,” kata-kata Abdul Munim mulai membuat mata berkaca-kaca.

“Aku benar-benar kasihan kepada keluargamu. Mereka membesarkanmu dan menginginkanmu menjadi seorang yang sukses. Kesuksesanmu adalah kesuksesan mereka. Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan mereka juga. Namun sekarang mereka sedih karena engkau telah melakukan sebuah tindak kejahatan. Maaf adalah karunia besar dalam Islam. Saya bersedia memaafkan orang yang telah menyakiti keluarga kami,” lanjutnya.

Usai mengatakan demikian, Abdul Munim mendekati Relford lalu memeluknya. Relfold tak kuasa menahan air mata. Ia terisak.

Orang-orang tak kuasa menahan air mata (Youtube)
Demikian pula hakim dan semua orang di ruang pengadilan itu. Mereka tak kuasa menahan air mata.

Di bagian akhir video ini terlihat semua orang tak kuasa menahan air mata.


Sumber :Tarbiyah