Selain di Turki, Total 150 Senjata Nuklir Amerika Tersebar di 4 Anggota NATO
Tersebar di berbagai negara, sekitar 4.150 senjata nuklir siap dipakai kapan saja.
10Berita —Amerika Serikat memiliki total 150 senjata nuklir di lima negara anggota NATO, termasuk Turki. Demikian menurut laporan tentang persejataan nuklir dunia yang disusun oleh Parlemen Turki.
Laporan berjudul “Data Persenjataan Nuklir” itu menyebutkan ada sekitar 15.000 senjata nuklir ditempatkan di 107 lokasi di 14 negara per Juli tahun 2017, lapor koran Milliyet hari Selasa (31/10/2017) seperti dilansir Hurriyet.
“Hampir 9.400 dari senjata-senjata itu berada di gudang senjata untuk kepentingan militer dan sisanya dibiarkan menganggur untuk kemudian dimusnahkan,” tulis laporan itu.
Sekitar 4.150 senjata nuklir itu ada di gudang-gudang senjata dan siap dipakai kapan saja, sementara 1.800 berada dalam status “siaga tinggi”, yang artinya siap ditembakkan dalam waktu singkat.
Masih menurut laporan itu, 93 persen dari persenjataan nuklir yang ada di dunia merupakan milik Rusia dan Amerika Serikat.
Senjata-senjata nuklir milik Amerika Serikat ditempatkan di lima negara anggota NATO yang tidak memiliki senjata nuklir sendiri.
“Terdapat hampir 150 senjata nuklir Amerika Serikat di enam pangkalan udara di Belgia, Jerman, Italia, Belanda dan Turki, yang mana negara-negara NATO itu tidak memiliki senjata nuklir sendiri,” tulis laporan Parlemen Turki tersebut.
Amerika Serikat, Rusia, Prancis dan Inggris merupakan negara yang ikut menandatangani Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons, sementara India, Pakistan dan Israel tidak pernah bergabung dengan traktrat itu meskipun mereka memiliki senjata nuklir sendiri.
Menurut data yang dipaparkan dalam laporan Parlemen Turki itu, Rusia memiliki 7.000 senjata nuklir, Amerika Serikat mempunyai 6.800, Prancis mempunyai 300, China memiliki 260, Inggris memiliki 215, Pakistan mempunyai 130, India memiliki 120, Israel memiliki 80 dan Korea Utara mempunyai 10 senjata nuklir.
Pada masa Perang Dingin, Amerika Serikat menempatkan senjata-senjata nuklirnya di sejumlah anggota NATO, termasuk Turki, sebagai bagian dari program berbagi penggunaan senjata di kalangan negara anggota organisasi pakta pertahanan itu. Sebagian dari senjata-senjata nuklir yang ditempatkan pada tahun 1960-an saat ini masih berada di Turki. [Baca juga: Kebakaran Besar Terjadi di Dekat Pangkalan NATO di Izmir Turki]
Ketika itu, negosiasi penempatan senjata nuklir dilakukan antara pemerintah Ankara dan Washington melalui perundingan tahun 1950-an dan mereka sepakat untuk memasang persenjataan nuklir AS di Turki pada tahun 1960-an.
Di antara persenjataan nuklir itu terdapat tipe B61 yang saat ini masih berada di pangkalan udara Incirlik, di Provinsi Adana, bagian selatan Turki. Kepala nuklir Jupiter yang dikirim pada periode yang sama hanya berada di Turki antara tahun 1961 dan 1963.
Menurut data dari Federation of American Scientists (FAS), jumlah senjata nuklir tipe B61 milik Amerika Serikat yang ditempatkan di Turki diperkirakan hampir 50.*
Sumber :Hidayatullah.com