Setahun Aksi 212, Kongres Nasional Alumni 212 Digelar Kamis-Jumat
10Berita – Presidium Alumni 212 akan menggelar Kongres Nasional Alumni 212 sebelum acara Reuni Alumni 212, pekan ini, awal bulan depan.
Kongres Nasional Alumni 212 akan digelar pada hari Kamis-Jumat, 30 November – 1 Desember 2017 di Asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Sedangkan Reuni Alumni 212 akan digelar pada 2 Desember 2017, hari Sabtu, bertepatan setahun peringatan Aksi Bela Islam III yang fenomenal dengan sebutan Aksi 212.
Kongres Nasional Alumni 212 digelar dengan tujuan untuk menghimpun kembali kekuatan umat Islam dalam berbagai aspek, juga mengingatkan kembali akan indahnya semangat kebersamaan dan persatuan.
“Tujuan khususnya konsolidasi internal seluruh elemen yang tergabung di dalam Presidium Alumni 212,” demikian disampaikan Panitia Kongres dalam konferensi pers, Ahad (26/11/2017) Aula Masjid Sunda Kelapa, Jl Taman Sunda Kelapa No 16, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca: Aksi 212 Dinilai sebagai Komitmen Bernegara dan Saling Menghargai
Selain itu, jelasnya, perhelatan kongres tentunya juga akan menyikapi kondisi politik, sosial, hukum dan berbagai perkembangan terkini di Indonesia saat ini.
“Semua anak bangsa harus tahu, bahwa dewasa ini kita (menghadapi) masalah dan ancaman di hampir semua kehidupan. Tidaklah mungkin permasalah-permasalahan itu bisa diselesaikan oleh sebagian kelompok saja.
Generasi umat Islam harus ambil peran dan memahami permasalahan yang kita hadapi secara sungguh-sungguh akan nasib bangsa dan umat Islam dimasa-masa yang akan datang,” paparnya panjang lebar.
Oleh karenanya, mengingat para pendiri bangsa Indonesia adalah para ulama, maka sudah seharusnya umat merawat, menjaga, dan mempertahankan NKRI ini.
“Persisnya setahun yang lalu, peristiwa menggetarkan dunia terjadi di Jakarta. Tujuh juta lima ratus ribu bahkan lebih, kawasan Monas diputihkan oleh umat Islam dalam Aksi Damai menuntut penista agama diadili dan menolak Ahok untuk menjadi gubernur periode kedua,” ungkapnya.
“Dengan dipimpin oleh Imam Besar Habib Muhammad Rizieq Shihab aksi berjalan sangat damai dan tertib. Itulah salah satu makna rahmatan lil’alamiin,” tambahnya.
Pada kongres pertama pekan depan, kata dia, Presidium Alumni 212 tidak ingin momentum itu hilang makna di tengah gerusan musuh-musuh Islam dan NKRI yang terus menerus mengancam negeri ini dengan “menggunakan baju Pancasila dan kebinekaan”.
Selain akan menyampaikan sikap terkait pemerintahan Presiden Joko Widodo, kongres juga akan mengantarkan suksesi reuni Akbar 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, mengingat peristiwa tahun lalu.
Presidium menilai, banyak sekali terjadi pembunuhan karakter, perlakuan kasar, persekusi, bullying, penangkapan, dan tindakan kriminalisasi lainnya yang dilakukan oleh rezim saat ini kepada para alim ulama dan para aktivis.
Presidium juga menyoroti ketimpangan penegakan hukum yang dirasakan terjadi di negeri ini.
“Ada apa dan kenapa? Untuk hal itu juga kami akan mempertanyakan. Dan kenapa Islam selalu dinisbatkan dengan radikalisme, terorisme, dan kriminalisme” ungkap Novel.
Baca: 3 Agenda GNPF Saat Ini, Termasuk Perkuat Ukhuwah Pasca Aksi 212
Ia menambahkan, gagasan dan pemikiran para ulama dan aktivis Islam juga harus diperjuangkan secara terstruktur, sistematis, dan masif.
“Agar dapat menghasilkan sebuah terobosan baru dalam menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila, sehingga dapat mewujudkan NKRI menjadi Negara yg berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud dan senantiasa mendapatkan Ridho Dari Allah Subhanahu Wata’ala,” pungkasnya sebagaimana siaran pers kepada hidayatullah.com oleh Humas Reuni Alumni 212, Novel Bamu’min.*
Rep: SKR
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber : Hidayatullah