OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 08 November 2017

Tanggapi Penangkapan, Raja Salman: Hukum Tidak Pandang Bulu

Tanggapi Penangkapan, Raja Salman: Hukum Tidak Pandang Bulu

Raja Salman bin Abdulaziz al Saud

10Berita Raja Salman telah memerintahkan kampanye anti-korupsi baru sebagai bagian dari “agenda reformasi aktif yang bertujuan mengatasi masalah terus-menerus yang telah menghambat upaya pembangunan di Kerajaan Arab Saudi dalam beberapa dekade terakhir.” Demikian bunyi sebuah siaran pers dari Kementerian Komunikasi Saudi sebagaimana dikutip CNN, Ahad (05/11/2107).

“Hukum akan diterapkan secara tegas pada setiap orang yang menyentuh uang publik dan tidak melindunginya atau menggelapkannya, atau menyalahgunakan kekuasaan dan pengaruhnya. Ini akan diterapkan pada mereka yang besar dan kecil, dan kami tidak akan takut pada siapa pun,” kata Raja Salman dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di TV pemerintah Saudi seperti dikutip Bloomberg, Ahad (05/11/2017).

Baca: Arab Saudi Pecat Menteri Senior dan Tahan 11 Pangeran


Keputusan kerajaan tersebut mengatakan bahwa Komite Anti Korupsi dibutuhkan “karena kecenderungan beberapa orang untuk melakukan penyalahgunaan, menempatkan kepentingan pribadi mereka di atas kepentingan publik, dan mencuri dana publik, serta akan melacak dan memberantas korupsi di semua level,” menurut rilis Kementerian Komunikasi Saudi tersebut.

Alasan Pembersihan

Sementara itu, John Defterios, Editor Emerging Markets CNN yang telah meliput Arab Saudi sejak tahun 1990-an, mengatakan bahwa “penyapuan” yang terjadi baru-baru ini di Saudi merupakan bagian dari “perombakan puncak ke bawah” yang dilakukan oleh sang Putra Mahkota, lapor CNN, Ahad (05/11/2017).

“Dari keseluruhan rencana Vision 2030-nya, untuk melakukan reformasi sosial dengan diperbolehkannya wanita mengemudi, dan seperti yang kita lihat sekarang sebagai kaki yang ketiga, sebuah dorongan agresif untuk membasmi korupsi,” katanya.

Baca: Inilah Orang Kaya Saudi yang Ditangkap Komisi Anti Korupsi


Defterios mengatakan   bahwa korupsi tidak mungkin menjadi alasan keseluruhan di balik “pembersihan” secara radikal dan meluas.

“Kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Putra Mahkota masih muda dan sangat mungkin berkuasa selama beberapa dekade. Dia ingin mengkonsolidasikan barisan di sekelilingnya,” katanya.*/Abd Mustofa

Sumber : Hidayatullah