OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 25 November 2017

Tidak Ada Kabar Gembira Bagi Orang Kafir

Tidak Ada Kabar Gembira Bagi Orang Kafir


10Berita, Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Allah Azza Wa Jalla, berfirman:

يَوْمَ يَرَوْنَ الْمَلٰٓئِكَةَ لَا بُشْرٰى يَوْمَئِذٍ لِّلْمُجْرِمِينَ وَيَقُولُونَ حِجْرًا مَّحْجُورًا

"(Ingatlah) pada hari (ketika) mereka melihat para malaikat, pada hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata, Hijran Mahjura." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 22)

وَقَدِمْنَآ إِلٰى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنٰهُ هَبَاءً مَّنْثُورًا

"Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 23)

Yaa...ketika mereka berkata: "hijran mahjura", yang artinya diharamkan kepada kamu menerima kabar baik yaitu akan dapat ampunan atau masuk surga, karena keduanya itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang beriman kepada Allah dan membenarkan Rasul-Nya.

Kemudian Allah Ta'ala, menjelaskan sebab-sebab kemalangan dan kerugian orang kafir itu pada ayat berikutnya. 

Allah akan memperlihatkan segala kebaikan yang pernah dikerjakan orang kafir selama hidup di dunia seperti; menghubungkan silaturahim, menolong orang yang menderita, memberikan derma untuk meringankan bencana alam, memberi bantuan kepada rumah sakit, yatim piatu, membebaskan atau menebus orang-orang tawanan dan sebagainya. Kebaikan-kebaikan itu walaupun besarnya laksana gunung, mereka hanya dapat melihat saja, lalu Kami jadikan amal itu bagaikan debu yang beterbangan di angkasa. Mereka sedikitpun tidak dapat mengambil manfaat darinya, sehingga mereka duduk termenung penuh dengan penyesalan. Itulah yang mereka rasakan sebagai akibat kekafiran dan kesombongan mereka. (Tafsir Jalalain QS. Al-Furqan 25: Ayat 23)

Diayat yang lain Allah Ta'ala berfirman, 

وَالَّذِينَ كَفَرُوا أَعْمَالُهُمْ كَسَرَابٍ بِقِيعَةٍ يَحْسَبُهُ الظَّمْآنُ مَاءً حَتَّى إِذَا جَاءَهُ لَمْ يَجِدْهُ شَيْئًا وَوَجَدَ اللَّهَ عِنْدَهُ فَوَفَّاهُ حِسَابَهُ وَاللَّهُ سَرِيعُ الْحِسَابِ

"Dan orang-orang yang kafir, perbuatan mereka seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila didatangi tidak ada apa pun. Dan didapatinya (ketetapan) Allah baginya. Lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan (amal-amal) dengan sempurna, dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya."(QS. An-Nur 24: Ayat 39)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallambersabda, "Sesungguhnya nanti pada hari Kiamat akan datang seseorang yang besar dan gemuk, namun di sisi Allah beratnya tidak bisa mengungguli sayap seekor nyamuk." Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda "Bacalah", dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari Kiamat…" (HR. Bukhari, no. 4360)

Artinya tidak ada pahala bagi mereka. Amalan mereka justru memicu siksa dan tidak ada kebaikan mereka yang bisa ditimbang di hari Kiamat. Sebab, selama di dunia mereka menimbang untung-rugi serta baik-buruk dengan neraca nafsu dan variabel-variabel dunia yang menipu. Dan orang yang tidak memiliki kebaikan di akhirat berarti tempatnya di neraka. Na'udzubillahi min dzalik. Wallahu a'lam. [PurWD/voa-islam/WAG-AkhlakMulia]

# Penulis: Ustadz Abu MiQdam

Sumber : voa-islam.com