OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 23 November 2017

Waspadailah Tingkatan Hasad Berikut Ini

Waspadailah Tingkatan Hasad Berikut Ini

  


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menegaskan bahwa definisi hasad adalah merasa tidak suka dengan nikmat yang telah Allah berikan kepada orang lain. Berikut 5 tingkatan hasad yang harus kita waspadai.

1. Berkeinginan nikmat yang ada pada orang lain hilang meski tidak berpindah padanya.

Ini adalah bentuk hasad yang paling kotor. Perlu kita ingat Sahabat Ummi,bahwa sesungguhnya Allah sudah memberikan setiap nikmat pada setiap makhluknya sehingga tak perlu hasad.

2. Berkeinginan nikmat yang ada pada orang lain hilang dan berpindah padanya.

Misalnya, seseorang mempunyai jabatan yang tinggi dan seseorang lain mengharapkan orang yang mempunyai jabatan itu terkena musibah. Jadi, seseorang yang lain itu bisa menduduki jabatan yang tinggi itu.

3. Tidak punya maksud pada nikmat orang lain, namun ia ingin orang lain tetap dalam keadaannya yang miskin dan bodoh.

Orang yang memiliki sifat hasad seperti ini adalah orang yang suka merendahkan orang lain.

4. Tidak menginginkan nikmat orang lain hilang, namun ia ingin orang lain tetap sama dengannya.

Jika keadaan orang lain lebih dari dirinya, ia menjadi hasad dengan menginginkan keadaan yang sama dengan orang lain.

5. Menginginkan sama dengan orang lain tanpa menginginkan nikmat orang lain hilang.

Ini disebut ghibthoh. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

“Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari no. 73 dan Muslim no. 816)

Sahabat Ummi, sebaiknya janganlah kita iri kepada orang lain, sebagaimana Firman Allah dalam surat An-Nisa:32

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

Banyak-banyaklah beristighfar kepada Allah dan sibukanlah diri untuk membaca al-Quran agar terhindar dari hasad. (Cucu Rizka Alifah)

Sumber:

Rumaysho(dot)com

Ilustrasi: google