OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 04 Desember 2017

Aksi Reuni 212 Benar-benar Radikal Bersihnya

Aksi Reuni 212 Benar-benar Radikal Bersihnya

10Berita - JAKARTA– Beberapa orang yang risih dan nyinyir terhadap acara Reuni Alumni 212 pasti mencari cara agar kegiatan yang diikuti jutaan umat Islam itu ada celah untuk dibuatkan kritik pedasnya dan dibuat nyiyiran sinis. Tujuannya pasti bisa ditebak, mereka adalah kaum pesimis (mengutip bahasa Gubernur Anis Baswedan saat pidatao sambutan di acara Reuni Alumni 212 pada Sabtu (2/12) hari ini di Lapangan Monas Jakarta.

Menurut Anises di dalam sambutanya itu dikatakan bahwa para peserta Alumni 212 telah mengecewakan. Diulang lagi kalimatnya oleh Gubernur baru DKI Jakarta itu bahwa Alumni 212  telah mengecewakan Kaum Pesimis.

“Tahun lalu saudara-saudara telah mengecewakan kaum pesimis. Mereka pesimis, berkumpulnya massa akan memunculkan masalah sampah dan kebersihan yang tidak terjaga di kawasan Monas. Buktinya saudara hadir dengan rasa tanggung jawab menjaga kebersihan dan kenyamanan. Silahkan ulangi lagi hari ini,” imbuhnya.

Hal itu akhirnya terbukti pada selesainya acara Reuni Alumni 212. Disaat bubar acaranya ada banyak relawan yang terjun ke hampir seluruh pelosok penjuru sekeliling Monas untuk memungut sampah sampah yang berserakan.Mereka menyapu dan membersihkan seluruh areal kawasan monas dari botol botol minuman, kardus makanan dan seluruh sampah yang ada tuk dikumpulkan di satu tempat dan kemudian dibuang di tempat mobil mobil kebersihan yang ada.

Seperti yang terlihat oleh Panjimas sesaat sebelum acara berakhir, seorang ibu paruh baya sedang menenteng sapu lidi dan pengki guna mengangakt sampah yang sudah dikumpulkannya tersebut.Disampingnya nampak lelaki muda yang juga sigap memunguti sampah botol plastik tuk dimasukan ke dalam wadah besar pembungkus sampah yang sudah tersedia.

“Bagaimana bu, banyak sekali sampah sampah yang ada, sampai terlihat dikumpulkan banyak seperti ini ?” tanya Panjimas kepada ibu tersebut. Kemudian ibu itupun menjawab, “Yah, pak kalau bukan kita yang menjaga kebersihan dan keindahan, siapa lagi, pak ?” jawab ibu itu penuh senyum.

Menurut ibu ini bahwa kalau kita datang pertama kali ke tempat ini (kawasan monas) dalam keadaan bersih dan indah.Maka sudah seharusnya kita kembali pulang dengan meninggalkan kawasan ini dalam keadaan bersih dan indah pula.Sebuah pendapat yang patut diapresiasi oleh kita semua yang mencintai kebersihan dan keindahan.

Alhasil bisa terlihat, tidak berapa lama setelah para peserta seluruhnya meninggalkan kawasan area Monas maka terlihat bersih kembali kawasan favorit di jantung ibukota Jakarta ini. Daerah seluruh kawasan di Monumen Nasional itu pun kembali bersih dan indah kembali seperti sebelum daerah itu didatangi jutaan manusia dari berbagai penjuru tempat itu. [ES]

Sumber : Panjimas