OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Rabu, 13 Desember 2017

Anda Belum Bertaubat Jika Tidak Melakukan Ini

Anda Belum Bertaubat Jika Tidak Melakukan Ini

10Berita - SETIAP anak Adam tidak pernah luput dari salah dan dosa. Taubat menjadi salah satu penghapus dosa-dosa kita yang telah lalu. Taubat bukan berarti hanya menyesal dengan dosa yang telah dilakukan. Tapi lebih dari itu, taubat harus dilakukan dengan bertekad tidak ingin mengulangi perbuatan dosa lagi. Anda belum bertaubat dengan sungguh-sungguh jika masih melakukan dosa yang sama.

Allah Ta’ala memerintahkan untuk melakukan taubat secara tulus, “Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya),” (QS. At Tahrim: 8).

Ibnu Katsir menerangkan mengenai taubat yang tulus sebagaimana diutarakan oleh para ulama, “Taubat yang tulus yaitu dengan menghindari dosa untuk saat ini, menyesali dosa yang telah lalu, bertekad tidak mengulangi dosa itu lagi di masa akan datang. Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya atau mengembalikannya,” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 323).

Ats Tsauri berkata, dari Samak, dari An Nu’man, dari ‘Umar, ia berkata, “Taubatan nashuha (taubat yang tulus) yaitu bertaubat dari dosa kemudian tidak mengulanginya lagi atau berkeinginan tidak mengulanginya,” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 322).

Hudzaifah pernah berkata, “Cukup seseorang dikatakan berdusta ketika ia mengucapkan, “Aku beristighfar pada Allah (aku memohon ampun pada Allah) lantas ia mengulangi dosa tersebut lagi,” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 2: 411).

Ibnu Rajab Al Hambali berkata, “Terlarang seseorang mengucapkan ‘aku bertaubat kepada Allah’ lantas ia mengulangi dosa tersebut kembali. Karena taubat nashuha (taubat yang sejujurnya) berarti seseorang tidak mengulangi dosa tersebut selamanya. Jika ia mengulanginya, maka perkataannya tadi ‘aku telah bertaubat’ hanyalah kedustaan.”

Namun menurut mayoritas ulama berpendapat bahwa sah-sah saja seseorang mengatakan aku telah bertaubat, lalu ia bertekad tidak akan melakukan maksiat itu lagi. Kalau ia mengatakan, “Aku tidak akan mengulangi dosa tersebut lagi”, maka itulah yang ia tekadkan saat itu. []

Sumber: Rumaysho.com

Related Posts:

  • Kejernihan Hati Menjadi Lentera Kejernihan Hati Menjadi Lentera 10Berita, JAKARTA -- Kisah keteladanan banyak dicontohkan oleh tokoh sufi berikut ini. Ia adalah Abu Nashr Bisyr bin al-Harits al-Hafi. Tokoh yang lahir di Kota Merv pada 767 M/150 H ini … Read More
  • Agar Dicintai Allah Agar Dicintai Allah 10Berita, JAKARTA -- Tidak seperti berdekatan dengan orang tua atau pun kekasih lawan jenis, dekat dengan Allah menghasilkan ke tenangan batin yang berbeda. Para wali yang rajin beribadah akan dicint… Read More
  • Batas Mastatho'thum Kita Terlalu Rendah Batas Mastatho'thum Kita Terlalu Rendah Kita sering sekali mendengar orang mengatakan Mastatho'tum(Semampumu). Maka banyak di antara kita yang mengatan 'Ini yang bisa saya lakukan' entah itu didalam hati atau terlahir d… Read More
  • Salah Satu Tanda Kiamat: Orang Bodoh Dijadikan PemimpinSalah Satu Tanda Kiamat: Orang Bodoh Dijadikan Pemimpin10Berita -Baik buruknya masyarakat ditentukan oleh para pemimpinnya. Jika pemimpinnya baik, maka masyarakat pun akan menjadi baik. Namun, bila pemimpinnya rusak, maka mas… Read More
  • Jika Sering Mengakhirkan Sholat, Maka Amal Baik Lainnya Juga Akan Diakhirkan Jika Sering Mengakhirkan Sholat, Maka Amal Baik Lainnya Juga Akan Diakhirkan 10Berita~Ketika bos/atasan memanggil, langsung secepat mungkin direspon apapun keadaannya. Tetapi ketika Allah -yang menguasai semua bos dan raja- … Read More