OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 09 Desember 2017

Dihina dan Dilecehkan Ade Armando, Ini Jawaban KH Didin Hafidhuddin

Dihina dan Dilecehkan Ade Armando, Ini Jawaban KH Didin Hafidhuddin


10Berita - Ulama yang juga ahli Ekonomi Islam, KH Didin Hafidhuddin dihina Ade Armando. Dosen pascasarjana Ekonomi Islam yang juga penggagas Dompet Dhuafa ini disebut sebagai dosen yang buruk dan busuk. Ade Armando, pada Kamis (7/12/17) di akun facebooknya juga menyebut Didin Hafidhuddin cengeng dan memberi imbauan tolol. Ungkapan Ade Armando ini menanggapi ajakan KH Didin Hafidhuddin agar umat Islam meningkatkan transaksi ekonomi sesama umat Islam.

Berikut ini tulisan Ade Armando di akun facebooknya;

Pak Didin Hafidhuddin, kalau ini memang kalimat Anda, tolong jelaskan apa maksudnya?
Siapa yang Bapak maksud sebagai ‘kafir’?
Bapak kan profesor. Dosen IPB pula.
Karena itu Anda perlu mempertanggungjawabkan kalimat Anda.
Apakah yang Bapak maksudkan kafir adalah non-muslim?
Kalau benar begitu, Bapak adalah dosen busuk dan buruk.
Kalau benar begitu, Bapak menghancurkan Indonesia.
Bapak kepengen muslim dan non-muslim bermusuhan?

Kalau Bapak prihatin dengan kondisi ekonomi umat Islam, ya bangunlah kualitas orang muslim.
Jangan malah cengeng dan kasih imbauan tolol untuk bermusuhan dengan non-muslim.
Tapi kalau yang Bapak maksudkan dengan kaum kafir itu bukan non-muslim, ya tolong jelaskan.
Siapa yang bapak masudkan dengan kafir?
Apa ciri-ciri kafir?
Tolong ya Pak.
Bapak orang pinter.
Orang pinter seharusnya memberi seruan yang pintar.
Jangan dungu!


Lalu bagaimana tanggapan KH Didin Hafidhuddin atas pernyataan Ade Armando ini? Bekaimedia.com mendapatkan tanggapan atas perlakuan kasar Ade Armando dari dosen Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Budi Harianto. Di akun facebooknya, Budi menuliskan tanggapan dari KH Didin Hafidhuddin sebagai berikut:

Luar biasa akhlak Prof. KH Didin Hafidhuddin ini. Memang beliau adalah salah satu ulama yang patut kita teladani karena beliau meneladani akhlak Rasulullah SAW. Dihina sedemikian rupa oleh orang yang hina memang tidak akan merendahkan derajatnya. Tapi pemafaan beliau justru yang meningkatkan derajatnya. Beliau juga tahu mana yang penting dan mana yang cuma buang-buang waktu.

Saya berharap ada yang menyeret AA ke jalur hukum karena hate speech agar tidak sembarangan bicara, kecuali memang sedang “sakit”. Saya juga mengajak rekan-rekan untuk meneladani sikap Kyai Didin, dimana kita patut marah jika Quran dan agama kita dihina, tapi tidak perlu buang-buang waktu menanggapi orang yang menghina kita. Jangan bersikap sebaliknya, Quran dan agama dihina diam, diri dihina langsur koar-koar.

Berikut jawaban Kyai Didin:

Assalamualaikum wr wb
Sehubungan dengan kata kata kasar dan penghinaan yang dilontarkan sdr Ade Armando pada diri saya, maka ingin saya sampaikan bahwa saya sama sekali tidak marah dan tidak tersinggung dengan penghinaannya itu karena yang dihina adalah pribadi saya. Kita wajib marah ketika agama yang dihina atau ketika Al.Quran dinista atau ketika ajarann atau syariat Islam yang dilecehkan. Terima kasih atas respon yang luar biasa dari saudara-saudara.

Salam.
Didin Hafidhuddin

Sumber : dakwahmedia.my.id