Dikunjungi Ust. Syaikhu, Deddy Mizwar: Saya Terharu...
10Berita, Keputusan DPP PKS untuk mengalihkan dukungan kepada Sudrajat dalam Pilgub Jabar 2018 ternyata tidak mengubah persahabatan antara Deddy Mizwar (Demiz) dan Ahmad Syaikhu.
Semalam, Jumat, 29 Desember 2017, Demiz menjamu Syaikhu yang bertandang ke rumahnya.
Hal ini tergambar melalui status dan foto yang diunggah di laman fanpage facebooknya.
“Sambil bersama makan jagung, kacang, dan ubi rebus, kami saling bercanda yang makin menguatkan persahabatan kami,” ujar Deddy Sabtu, 30 Desember 2017.
Syaikhu datang bersama dengan sejumlah pengurus inti DPW PKS Jabar. Mereka menyampaikan dengan penuh kesantunan soal keputusan DPP PKS yang harus mereka patuhi. Demiz sendiri mengaku bisa memahami sikap yang diambil Syaikhu dan DPW PKS Jabar.
“Tentunya andai saya ada di posisi mereka, bisa jadi saya pun akan melakukan hal yang sama. Justru itu menunjukkan sikap loyalitasnya yang sempurna pada partainya, saya sangat respek dengan hal tersebut.” ungkap Wakil Gubernur Jabar ini.
Demiz pun berterimakasih kepada PKS dan berharap bisa bersama-sama menegakkan kebaikan dan kebenaran.
“Seperti tadi Ustadz Nur Supriyanto, Ketua DPW PKS Jabar, katakan di pertemuan silaturahmi yang indah itu, kurang lebihnya sebagai berikut: “Semua sudah Allah catat di Lauh Mahfudz, mari kita berkontestasi. Jika kami yang menang, maka Insya Allah ada Ustadz Syaikhu disana. Namun jika kami tidak menang, maka Insya Allah ada Bang Demiz di sana.”
Berikut kutipan lengkap status Demiz,
Saya selalu percaya bahwa kader-kader PKS adalah orang-orang yang penuh kesantunan dan kalangan yang selalu menjaga silaturahmi sebagai bagian dari akhlak mulia.
Seperti halnya malam ini, di rumah dinas saya, Ustadz Ahmad Syaikhu beserta sejumlah pengurus inti DPW PKS Jawa Barat, datang bersilaturahmi dan mengalirlah perbincangan yang sangat hangat penuh kekeluargaan di antara kami. Sambil bersama makan jagung, kacang, dan ubi rebus, kami saling bercanda yang makin menguatkan persahabatan kami.
Dengan penuh kesantunan, mereka menyampaikan bahwa mereka mematuhi keputusan dari DPP PKS, dan hal itu amat sangat saya bisa pahami. Tentunya andai saya ada di posisi mereka, bisa jadi saya pun akan melakukan hal yang sama. Justru itu menunjukkan sikap loyalitasnya yang sempurna pada partainya, saya sangat respek dengan hal tersebut.
Malam hari ini saya mendapatkan sebuah pelajaran penting, bahwa dalam dinamika politik yang ada, sikap-sikap politik adiluhung yang harus senantiasa kita hadirkan. Ustadz Syaikhu dan pengurus inti DPW Jawa Barat telah menunjukkan sikap politik adiluhung itu, sesuatu yang makin hari makin langka kita temui.
Dinamika politik hendaknya kita maknai sebagai sebuah kontestasi persahabatan, bukan ajang untuk berakhir pada saling benci dan caci maki sesama anak bangsa. Masyarakat adalah modal utama dalam pembangunan bangsa, maka persatuan dan kesatuan harus dikedepankan. Inilah mengapa saya tidak pernah terlalu tertarik menggulirkan isu SARA dalam kontestasi pilkada, sesuatu yang pada masyarakat akar rumput bisa jadi hanya akan menyisakan perasaan saling benci yang justru kontraproduktif untuk kita bersama meretas peradaban madani di bumi pertiwi.
Terima kasih sahabat-sahabat PKS, insya Allah kita senantiasa berjalan seiring untuk menegakkan kebaikan dan kebenaran. Seperti tadi Ustadz Nur Supriyanto (Ketua DPW PKS Jabar) katakan di pertemuan silaturahmi yang indah itu, kurang lebihnya sebagai berikut: “Semua sudah Allah catat di Lauh Mahfudz, mari kita berkontestasi. Jika kami yang menang, maka Insya Allah ada Ustadz Syaikhu disana. Namun jika kami tidak menang, maka Insya Allah ada Bang Demiz disana”
Saya terharu, sungguh…
Sebelumnya, PKS resmi mendukung pasangan Mayjen TNI (Purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu untuk Pilkada Jawa Barat. Dalam konferensi pers peresmian dukungan, Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, pasangan tersebut juga didukung Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Keputusan PKS mengubah peta politik yang sebelumnya sudah tersusun. Sebab, pada awalnya sosok Deddy Mizwar sempat disebut akan dipasangkan dengan Syaikhu.
Sumber : PORTAL-ISLAM.ID