Edy Diprediksi Pensiun Dini dari Pangkostrad
10Berita , JAKARTA - Nasib Panglima Komando Cadangan Strategis (Pangkostrad) TNI Angkatan Darat Letjen Edy Rahmayadi kini sepenuhnya berada di tangan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Apakah akan tetap dipertahankan sebagai Pangkostrad, atau menyetujui pria berdarah Melayu tersebut pensiun dini dari karir militer untuk kemudian maju sebagai kandidat Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2018.
"Deadline (batas waktu, red) pendaftaran resmi calon kepala daerah itu kan di 10-15 Januari 2018. Jadi tinggal tiga minggu panglima memutuskan, apakah secara organisasi TNI masih membutuhkan Pak Edy sebagai perwira," ujar pengamat militer dari Universitas Indonesia Andi Widjajanto, usai jadi pembicara pada dialog yang digelar The Habibie Center di Bilangan Kemang, Jakarta, Kamis (21/12) petang.
Menurut Andi, jika Panglima TNI merasa masih membutuhkan Edy, maka Edy kemungkinan tidak dapat pensiun dini. "Sebagai perwira tak ada opsi. Iya, harus ikut kata panglima," ucap Andi.
Meski demikian, mantan Sekretaris Kabinet ini secara pribadi meyakini Edy bakal pensiun dinidalam waktu dekat.
"Saya memprediksi Edy akan pensiun diniantara 10-15 Januari 2018, lalu panglima akan mengangkat Pangkostrad baru. Kan pendaftaran resmi calon kepala daerah itu di tanggal tersebut," kata Andi.
Sebelumnya, Edy menyatakan keinginan maju Pilgub Sumut sudah bulat. Karena itu disebut-sebut telah mengajukan surat pengunduran diri dan kabarnya telah disetujui Panglima TNI saat masih dijabat Jenderal Gatot Nurmantyo.
Namun belakangan dibatalkan oleh Panglima TNI yang baru, Marsekal Marsekal Hadi Tjahjanto bersama mutasi sejumlah perwira lain. Edy dikabarkan tengah digadang-gadang sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang baru, untuk menggantikan Jenderal Mulyono.(gir/jpnn)
Sumber : jpnn.com