FRTR: Reklamasi Proyek Penipuan Penguasa Kepada Rakyat
10Berita - JAKARTA , Front Rakyat Tolak Reklamasi (FRTR) menilai proyek Reklamasi Teluk Jakarta adalah suatu proyek penipuan yang dilakukan penguasa-pengusaha kepada rakyat Indonesia khususnya masyarakat Jakarta.
"Ini dapat kita lihat dengan sikap Pemerintah Melalui Menteri Kordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan yang mencabut Moratorium dengan alasan telah dilakukan kajian oleh Ahli ITB,dan pengusaha yang membangun Reklamasi sudah dilakukan perbaikan dan sesuai dengan yang di minta pemerintah,"kata Koordinator FRTR, Amirullah Hidayat, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Bahkan, lanjut Amirullah, Menko Maritim sampai menekan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Anis Baswedan dan Sandi Uno agar tidak menghentikan reklamasi, tapi Anis-Sandi melawan atas tekanan itu.
"Begitu ditantang untuk adu data dan kajian oleh tim 9 yang di bentuk Amin Rais, sampai sekarang Luhut Binsar Panjaitan tidak berani menghadapinya, seharusnya Presiden Jokowi segera memerintahkan Menko Maritim untuk berani menantang adu data ini, lebih baik lagi jika pertemuan adu data dan kajian itu di laksanakan di depan Presiden Jokowi, biar tuntas masalah Reklamasi,"jelas Amirullah.
"Bukan Presiden membiarkan saja, malah seperti buang badan, apalagi beliau saat menjadi Gubernur DKI Jakarta juga telah mengeluarkan Peraturan Gubernur tentang Reklamasi, sedikit banyaknya beliau tahulah," sambungnya di dampingi Rizal Kobar Tokoh Masyarakat Jakarta Utara dan Kay Ahmad.
Menurut Amirullah, ketika pemerintah hingga saat ini tidak berani melakukan dialog dan adu data kajian, proyek ini jelas terindikasi kuat sebagai bentuk penipuan kepada Rakyat, khususnya masyarakat Jakarta oleh penguasa untuk menyenangi pengusaha reklamasi biar proyek.
"Oleh karena itu, melihat kenyataan ini. Maka Front Rakyat Tolak Reklamasi akan konsisten melakukan perlawanan terhadap Proyek Reklamasi sampai di berhentikan selamanya,"tegas Amirullah.
Amirullah mengungkapkan, saat ini FRTR sedang melakukan konsolidasi kekuatan, dalam waktu dekat akan bersama-sama dengan masyarakat yang berdomisili di Jakarta Utara dan para nelayan akan melakukan aksi unjuk rasa dengan menduduki lokasi proyek Reklamasi.
"Ini dilakukan untuk menunjukan sikap kita bahwa Stop Reklamasi adalah harga mati,"tandasnya, yang diamini oleh Rizal Kobar Selaku Tokoh Masyarakat Jakarta Utara. (bilal/)
Sumber :voa-islam