OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 19 Desember 2017

Ini Alasan Kenapa Orang Tua Sebaiknya Tidak Memarahi Anak di Depan Orang Lain

Ini Alasan Kenapa Orang Tua Sebaiknya Tidak Memarahi Anak di Depan Orang Lain


10Berita - Sahabat yang dicintai Allah, pernahkah memarahi anak di depan orang lain?: “Kamu ini bandel banget sih! Kan sudah ibu bilang jangan lari-larian! Punya kuping nggak sih?”

Sesungguhnya ini merupakan hal yang sangat buruk untuk psikologis anak, meski masih berusia di bawah tiga tahun sekalipun, sesungguhnya anak mempunyai rasa malu jika semua orang di sekitarnya tiba-tiba menatapnya karena dimarahi oleh sang ibu atau ayah di depan umum.

Apalagi untuk anak di atas usia tersebut, tentunya tidak hanya rasa malu tapi juga marah pada orangtua, hal ini dapat mempengaruhi rasa percaya dirinya di kemudian hari, juga mempengaruhi respek dan perasaan hormat anak pada orangtua di kemudian hari.

Tentu saja tidak ada anak yang suka dipojokkan atau dipermalukan di depan orang lain, jangankan begitu, tanpa ada orang lain di sekitarnya pun, si kecil tak akan suka dimarahi, apalagi jika diomeli di depan orang lain?

Lagipula jika mau jujur, banyak orangtua yang memarahi anaknya di depan umum lebih pada rasa malu dianggap sebagai orangtua tak becus mengurus anak. Bisa dibilang, anak hanyalah korban dari keegoisan kita sebagai orangtua.

Semestinya orangtua dapat menghindarkan anak dari trauma akibat ucapan atau sikap orangtuanya. Banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa trauma tersebut dapat dipendam anak dalam waktu lama dan mempengaruhi kehidupannya saat dewasa kelak.

Studi yang ada menunjukkan bahwa orangtua yang menunjukkan kemarahan di depan anaknya akan membuat anak tersebut menjadi kurang empatik, anak tersebut akan menjadi agresif dan mudah depresi dibandingkan anak yang berasal dari keluarga yang tenang, dan memiliki performa yang kurang baik di sekolah.

Kemarahan juga dapat mengurangi kemampuan anak untuk beradaptasi dengan dunia, semakin muda usia anak tersebut, maka semakin besar dampaknya.

Lagipula, Rasulullah shalallaahu alaihi wassalaam pun tak pernah memarahi anak kecil, sekalipun cucu-cucunya menaiki punggungnya di saat beliau shalat, Rasulullah tidak lantas meneriaki atau memarahinya, mengapa kita tak meniru tindakan luar biasa Rasulullah pada anak-anak ini?

Dampak negatif lainnya, orang lain yang melihat anak kita dimarahi, maka suatu saat akan berani untuk memarahi dan melakukan hal buruk pada anak kita. “Ibunya saja memarahi dia di depan orang-orang, saya juga boleh doong membully dia!” 

Maka, Sahabat Ummi, mari kita biasakan untuk tidak memarahi anak di depan orang lain. Hanya akan merugikan diri kita sendiri, suatu saat kita akan memetik buah kesabaran, ataupun menuai kebencian dari anak atas apa yang kita lakukan pada mereka di waktu mereka masih kecil.

Sumber: ummi-online.com