OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 23 Desember 2017

Islam di Negeri Voodoo

Islam di Negeri Voodoo

10Berita , JAKARTA -- Republik Benin. Negara yang terletak di Afrika Barat itu memang amat jarang terdengar di telinga. Orang Indonesia barangkali lebih akrab dengan istilah Voodoo lewat film-film. Voodoo adalah suatu tradisi keagamaan spirit-animis yang lahir di Benin. Bahkan hingga kini, Voodoo atau Vodun menjadi salah satu agama yang diyakini sebagian penduduk Benin.

Dulu, Benin dikenal dengan nama Dahomey. Negara yang berpenduduk 9.05 juta jiwa itu berbatasan dengan Togo di sebelah barat, Nigeria sebelah timur, serta Burkina Faso dan Niger di sebelah utara. Berdasar data pada Pew Report 2009, jumlah umat Islam di negara yang tergolong masih tertinggal itu mencapai 2,18 juta, setara dengan 24,4 persen dari total populasi.

Jauh sebelum menjadi negara republik, di Benin terdapat Kerajaan Dahomey. Pada abad ke-17 M, kekuasaan kerajaan itu meliputi sebagian besar Afrika Barat. Kerajaan Dahomey dikenal sebagai pengekspor budak dan berdagang dengan orang Portugal dan Belanda. Sejak 1892, wilayah itu jatuh ke tangan Prancis.

Dahomey meraih kemerdekaan pada 1960. Negara itu berubah nama menjadi Benin pada 30 November 1975. Negara yang beribu kota Porto Novo itu dikenal sangat multikultural. Tak kurang dari 42 etnis menjadi bagian dari negara yang memiliki luas 43.483 kilometer persegi itu. Etnis Fon merupakan mayoritas dengan jumlah mencapai 49 persen.

Selain itu, terdapat etnis besar lainnya, seperti Adja, Yoruba, Somba, dan Bariba. Bahasa Prancis menjadi bahasa resmi, meski begitu kebanyakan etnis di Benin juga memiliki bahasa sendiri. Secara geografis, Benin dibatasi Sungai Niger di utara dan dataran pesisir di selatan. Sedangkan, di bagian timur sedikit tak datar. Bagian utara negeri itu terutama tersusun atas sabana dan pegunungan setengah gersang.

Gunung Sagboroa setinggi 658 meter menjadi titik tertinggi di negeri itu. Bagian selatan negeri itu terdiri atas sebuah dataran pantai berawa yang menyebar, juga danau dan laguna, seperti Danau Nohoué atau laguna di Porto Novo. Sebagian besar penduduknya bertempat tinggal di pesisir pantai. Porto Novo dan Cotonou menjadi kota terbesar di negara itu.

Sumber : Republika.co.id

Related Posts:

  • Ternyata Kota Makkah Pernah Memiliki Pelabuhan Ternyata Kota Makkah Pernah Memiliki Pelabuhan 10Berita – Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Saudi (SCTH) mengungkap sejarah rahasia Al-Sereen, salah satu pelabuhan Makkah paling penting keberadaan dan letaknya. Pela… Read More
  • 3 Warisan Dinasti Thuluniyah 3 Warisan Dinasti Thuluniyah 10Berita ,  JAKARTA -- Dinasti Thuluniyah adalah dinasti pertama yang menyatakan merdeka dari Dinasti Abbasiyah. Kekuasaannya mencapai Mesir dan Suriah. Masa pemerintahannya sangat pend… Read More
  • Muslim Yunani Berjuang Atasi KetimpanganMuslim Yunani Berjuang Atasi Ketimpangan 10Berita , JAKARTA — Hingga saat ini, umat Islam di Yunani masih merasakan dampak perjanjian tersebut. Ada ketimpangan yang nyata dalam sejumlah persoalan. Menyangkut masjid, mi… Read More
  • Pengaruh Andalusia di Masjid Ibnu ThulunPengaruh Andalusia di Masjid Ibnu Thulun 10Berita , JAKARTA -- Pengaruh Andalusia pada bagian interiornya terlihat pada keseluruhan dinding mihrab Masjid Ibnu Thulun. Untuk memberikan hiasan menarik pada bagian ini dibe… Read More
  • Menelusuri Jejak Reruntuhan Mercusuar Alexandria Menelusuri Jejak Reruntuhan Mercusuar Alexandria 10Berita , JAKARTA -- Mercusuar Alexandria adalah salah satu "Tujuh Keajaiban Dunia Kuno" klasik yang masih merupakan objek wisata yang hebat sampai abad pertengahan. Terkenal… Read More