OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 25 Desember 2017

Korea Utara mengatakan sanksi baru PBB merupakan “Seruan Perang”

Korea Utara mengatakan sanksi baru PBB merupakan “Seruan Perang”

10Berita : Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat memberlakukan sanksi baru terhadap Korea Utara atas uji coba rudal balistik antar benua yang diluncurkan Pyongyang baru-baru ini.

Sanksi baru PBB melarang hampir 90 % ekspor minyak ke Korea Utara dengan membatasi mereka hanya 500.000 barel per tahun. Sanksi PBB juga menuntut pemulangan orang Korea Utara yang bekerja di luar negeri dalam waktu 24 bulan.

“Sanksi baru PBB terhadap Korea Utara merupakan sebuah seruan perang terhadap kita dan sama saja dengan blokade ekonomi yang menyeluruh terhadap negara kita,” ungkap Kementerian luar negeri Korea Utara dan mengancam untuk menghukum mereka yang mendukung sanksi tersebut.

Dilansir dari Al Arabiya, Ahad, (24/12/17), Kementerian luar negeri Korea Utara mengatakan Amerika Serikat sedang ketakutan dengan kekuatan nuklir Korea Utara dan semakin “ketakutan dalam tindakan untuk memberlakukan sanksi dan tekanan terberat terhadap negara kita”.

“Sanksi baru ini sama saja dengan blokade ekonomi Korea Utara secara penuh,” kata kementerian tersebut.

“Kami mendefinisikan ‘resolusi sanksi’ yang dirancang oleh AS dan para pengikutnya sebagai pelanggaran berat atas kedaulatan Republik kita, sebagai seruan perang yang melanggar perdamaian dan stabilitas di semenanjung Korea dan wilayah tersebut dan kami tegaskan Korea Utara menolak sanksi tersebut.”

“Senjata nuklir Korea Utara adalah senjata pertahanan untuk negara kami dan tidak bertentangan dengan hukum internasional,” tambah kementerian luar negerinya.

Korea Utara mengatakan mereka yang memilih sanksi akan menghadapi murka Pyongyang.

“Negara-negara yang mengangkat tangan mereka yang mendukung ‘resolusi sanksi’ ini harus bertanggung jawab penuh atas semua konsekuensi yang diakibatkan oleh ‘sanksi’ tersebut dan kami akan memastikan bahwa selama-lamanya mereka membayar harga yang mahal untuk apa yang mereka tetapkan.” (DH/MTD)

Sumber : Al Arabiya, BBC | Redaktur : Hermanto Deli
Copyright © 1439 Hjr. (2017) – Moslemtoday.com