Laskar Bali Minta Maaf, Berharap Hindu-Muslim Saling Menjaga
FB Ketut Ismaya
Sekjen Laskar Bali I Ketut Ismaya (pegang tongkat) dan jajarannya bersama Kapolresta Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo di Bali.
10Berita – Laskar Bali menyampaikan secara resmi permintaan maaf ormas itu kepada Ustadz Abdul Somad (UAS) dan umat Muslim di seluruh Indonesia dan khususnya di Pekanbaru, Riau.
Dalam pernyataan permintaan maafnya di Sanur, Bali, Sekretaris Jenderal Laskar Bali I Ketut Ismaya kemarin mengatakan, pihaknya sangat menghormati saudara-saudara Melayu mereka khususnya di Riau.
“Kami umat hindu, umat warga Bali, sangat cinta damai, kami sangat cinta toleransi, tidak ada maksud kami untuk mengintimidasi Ustadz (Abdul Somad),” ujarnya selain kepada wartawan permintaan maaf itu juga disampaikan kepada publik di media sosialnya.
Ismaya mengaku, justru Laskar Bali ingin menjaga keberadaan UAS dalam safari dakwah pada Jumat-Ahad (08-10/12/2017) tersebut. Namun, terkait kejadian penolakan atas UAS yang terjadi pada Jumat di Hotel Aston, Denpasar, Ismaya mengaku ada kesalahpahaman.
“Malah kami ingin menjaga ustadz karena salah paham, kami tidak tahu, makanya kami minta maaf,” ujarnya yang dalam penyampaian maaf itu ditemani sejumlah jajarannya berseragam Laskar Bali.
Baca: UAS ‘Dipersekusi’, Pemerintah-Kepolisian Diminta Terapkan UU Ormas
Diketahui, saat terjadinya aksi penolakan dan pengadangan atas UAS oleh massa termasuk elemen ormas di Hotel Aston, dilakukan mediasi antara pihak massa dengan pihak UAS. Pasca mediasi yang berjalan alot dan panjang itu, UAS pun dibolehkan bersafari dakwah di Bali. Dalam mediasi itu pula Ismaya berpelukan dengan UAS setelah ia tahu bahwa UAS bukan sosok yang anti NKRI.
“Kami berpelukan sama Pak Ustadz, boleh ditanyakan sama Pak Ustadz, kami betul-betul tidak mengetahui bahwa Pak Ustadz itu adalah NKRI,” ungkap Ismaya.
“Setelah tahu, kami jaga Pak Ustadz, sampai saya bilang, ‘Pak Ustadz, saya tameng badannya, kalau Pak Ustadz berani ada yang nyentuh di Bali’. Itu saya sampaikan di forum dan ada saksi Kapolresta (Denpasar Kombes Pol Hadi Purnomo, Red)-Dandim Badung, ada tokoh ulama juga ada di situ, dan Pak Ustadz juga ada di situ, sebelum beliau keluar setelah mencium bendera merah putih,” tutur Ismaya.
Selain menyampaikan permintaan maaf, Ismaya mewakili Laskar Bali pun berharap agar warga Bali termasuk umat Hindu dan warga Riau terkhusus kaum Muslim saling menjaga.
“Mohon warga kami, saudara kami umat Muslim di Riau, mohon maaf. Kami minta jagalah kami, umat Hindu yang ada di Riau juga, dan kami akan terbuka menjaga umat Riau yang datang ke Bali,” harapnya.
“Hubungi saya, saya akan melakukan penjagaan. Persaudaraan kami, kami ingin dipererat lagi,” pungkasnya.
Baca: Disambut Tokoh Riau di Pekanbaru, UAS Tegaskan Cinta NKRI
Selasa (12/12/2017) itu, lewat akun Facebook-nya, seraya mengunggah video pernyataannya Ismaya menulis:
“Salam NKRI..!!! Saya meyampaikan secara resmi meminta maaf kepada Ustadz Somad dan umat Muslim di seluruh Indonesi dan kususnya PEKANBARU RIAU.
Kami tidak tergabung dengan ORMAS KRB atau Ormas yang mengatas namakan ormas bali yang menyuruh Ustadz Somed mengikuti apa kemauannya tersebut, kami nyatakan LASKAR BALI tidak pernah ikut rapat pertemuan apapun itu untuk menolak Ustadz Somad, kami datang karna tergerak rasa kebangsaan kami mendengar Ustadz Somed meremehkan BENDERA MERAH PUTIH, dengan tidak mau mencium bendera.
Kami juga bukan Preman Nasi Bungkus.
Kami kesatria dan Ormas paling terkenal di dunia, merasa kami salah paham kami langsung meminta maaf di Hotel Aston dalam saturuwangan pertemuan ada Ustad Somad juga disana.
Mari akhiri kesalahan kami dan mari bersama sama menjaga INDONESIA kalau Negara kita diserang oleh Negara lain maka siapakah yang akan melawan Negara tersebut, pastinya seluruh Rakyat Indonesia kita tidak akan lagi meliat AGAMA apa dan SUKU apa yang ada adalah pejuang Indonesia Merdeka!!!”*
Baca: Raja Bali: Persatuan Kita Jangan Dirusak Segelintir Orang Berambisi
Rep: SKR
Editor: Muhammad Abdus Syakur
Sumber: Hidayatullah.com