OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 05 Desember 2017

Malas Sholat Berjamaah? Kisah Ini Akan Buat Anda Tercengang

Malas Sholat Berjamaah? Kisah Ini Akan Buat Anda Tercengang


10Berita – Ulama sepakat bahwa shalat berjamaah di masjid hukumnya sunnah. Namun, terdapat perbedaan; apakah sunnah mu’akkad, atau yang lebih rendah lagi. Alhasil, kalangan yang malas menjadikan amalan ini sebagai unggulan senantiasa berdalih: Emang kenapa shalat di rumah? Berjamaah kan cuma sunnah!

Sekelompok kaum Muslimin lainnya justru menganggap shalat berjamaah sebagai fardhu kifayah. Jika sudah ada sebagian kaum Muslimin yang mengerjakannya di masjid, maka gugurlah kewajiban tersebut bagi kaum Muslimin di sekitar masjid atau wilayah tersebut.

Jika pun memang fardhu kifayah, tidakkah kita menjadi orang yang tergerak bersegera sehingga mendapatkan banyak kemuliaan dan menggugurkan kewajiban saudara Muslim yang lain? Apalagi, para ulama juga menyepakati shahihnya hadits yang menyebutkan bahwa shalat berjamaah lebih utama dua puluh lima atau dua puluh tujuh derajat di banding shalat sendirian.

Selain itu, ada satu kisah agung yang dialami oleh Imam Ubaidillah bin ‘Umar al-Qawariry. Beliau merupakan salah satu guru utama Imam al-Bukhari yang kitab Shahihnya melegenda dan dirujuk oleh hampir seluruh kaum Muslimin di berbagai penjuru dunia.

Imam Ubaidillah ini sangat menjaga shalat berjamaah di masjid. Namun, suatu hari, beliau tertinggal dari menjalankan shalat ‘Isya berjamaah. Sebuah riwayat menyebutkan, beliau menerima tamu dan membicarakan urusan yang serius terkait umat.

Sepulangnya tamu tersebut, beliau bergegas menuju masjid. Rupanya, jamaah sudah bubar. Beliau pun berkeliling ke sekitar masjid hingga daerah yang jauh dengan satu tujuan; mencari kaum Muslimin yang belum melakukan shalat ‘Isya berjamaah.

Lama berkeliling dan bertanya kepada setiap orang yang ditemui, beliau mendapati jawaban yang sama, “Saya sudah shalat ‘Isya berjamaah.”

Alhasil, beliau pun pulang dan berniat shalat di rumah.

Sebagai salah satu ijtihadnya berdasarkan hadits keutamaan shalat berjamaah yang bernilai dua puluh tujuh derajat, Imam Ubaidillah pun melakukan shalat ‘Isya di rumahnya sebanyak dua puluh tujuh kali.

Kelar shalat, beliau tertidur. Di dalam tidurnya, beliau bermimpi. Mimpi inilah yang seharusnya membuat kita tercengang jika masih meremehkan shalat berjamaah di masjid bersama imam.

Di mimpinya, beliau tengah berlomba. Memacu kuda. Beberapa orang dikenali di dalam mimpi itu. Rupanya, kuda mereka melaju lebih kencang. Beliau pun memacu tunggangannya sekuat tenaga. Agar bisa menyusul kuda lainnya.

Lama. Tapi nihil. Kudanya tak bisa mengungguli kuda lain. Beliau tertinggal. Kudanya lambat.

Tak lama kemudian, datanglah seseorang seraya berkata, “Jangan dipaksa. Kau tidak akan bisa mengejar kami.”

Tanya sang Imam, “Memangnya kenapa?”

“Karena,” jawab sosok itu, “kami mendirikan shalat ‘Isya berjamaah.”

Ya Allah, kuatkan kami untuk senantiasa taat di jalan-Mu. Aamiin.

Wallahu a’lam [Pirman/Kisahikmah]


Sumber : Eramuslim

Related Posts:

  • Ramadhan; Bulan Al-Qur’an Ramadhan; Bulan Al-Qur’an 10Berita-BULAN Ramadhan adalah bulan Al-Quran. Karena pada bulan inilah Al-Qur’an pertama kali diturunkan dari lauhul mahfuz ke langit dunia secara sekaligus, lalu dari langit dunia di turunkan ke bu… Read More
  • Apakah Kau Senang dengan Doaku Tadi, Humairah? Apakah Kau Senang dengan Doaku Tadi, Humairah?10Berita-SUDAH kita ketahui bersama bahwa Nabi SAW mustajab do’anya. Bagaimana tidak, beliau adalah makhluk Allah yang terbaik dan Rasul Allah yang mulia. Sebagai istri tercinta R… Read More
  • Habib Rizieq, Zakir Naik VS Ruwaibidhah Habib Rizieq, Zakir Naik VS Ruwaibidhah Habib Rizieq, Zakir Naik VS Ruwaibidhah By: Ust. Nandang Burhanudin (1) Di sebuah peternakan, semua hewan ternak berkumpul. Doktrin yang dihujamkan, "Siapa yang meronta dan melawan jag… Read More
  • Keteladanan Abdurrahman Bin Auf Keteladanan Abdurrahman Bin Auf 10Berita-JAKARTA -- Siang itu, Madinah sangat ramai. Para pedagang berlarian meninggalkan dagangannya menuju jalan raya. Rupanya, 700 ekor unta lengkap dengan barang dagangan dipunggungny… Read More
  • Muallaf Yang Jadi Pakar Ekonomi Syariah: Dr. Muhammad Syafii Antonio, MEc. Muallaf Yang Jadi Pakar Ekonomi Syariah: Dr. Muhammad Syafii Antonio, MEc. Beliau lahir di Sukabumi, Jawa Barat, 12 mei 1967. Nama aslinya Nio Cwan Chung (sekarang M. Syafii Antonio) . Muhammad Syafii Antonio adalah WNI ketur… Read More