OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Minggu, 03 Desember 2017

Muslim Nigeria Turun ke Jalan, Sampaikan Solidaritas untuk Palestina, Kashmir dan Rohingya

Muslim Nigeria Turun ke Jalan, Sampaikan Solidaritas untuk Palestina, Kashmir dan Rohingya

10Berita , Lagos – Sedikitnya 2.000 Muslim turun ke jalan-jalan di ibukota Nigeria, Lagos pada Jumat (02/12/2017). Aksi ini dalam rangka menunjukkan solidaritas mereka untuk masyarakat Palestina, Kashmir, dan etnis minoritas Rohingya di Myanmar.

“Orang-orang Palestina dan minoritas Muslim di seluruh dunia telah menghadapi penganiayaan, dan dalam kasus-kasus ekstrem kita melihat pembersihan etnis dan genosida di Myanmar,” kata Waheed Atoyebi, Kepala Muslim Awareness International (MAI).

Acara bertajuk “Demo Solidaritas Al-Aqsha 2017” ini dihadiri oleh para tokoh dan intelektual Muslim terkemuka dan berpengaruh. Mereka meminta masyarakat internasional untuk menanggapi seruan orang-orang yang teraniaya, terutama orang-orang Palestina.

“Kemunafikan dunia sedemikian rupa sehingga referendum diamankan untuk Sudan Selatan untuk melepaskan diri dari Sudan. Namun orang Kashmir telah menunggu dengan sia-sia sebuah referendum untuk menentukan nasib mereka, dengan India menggunakan semua bentuk dalih untuk mencegah dan membatalkan upaya semacam itu, kata Atoyebi.

“Kami telah melihat mereka melakukan lip service terhadap penderitaan orang-orang Muslim Palestina,” imbuhnya.

Atoyebi mengatakan bahwa acara tersebut bertepatan dengan seratus tahun Deklarasi Balfour, di mana Inggris memberikan kaum Yahudi untuk mendirikan negara di bumi Palestina.

Dia juga menyoroti keputusan lembaga akademis di Inggris yang memberikan ruang kepada elemen Zionis untuk memperingati deklarasi yang melukai umat Islam tersebut.

Sementara itu Ismail Busayri, seorang ulama terkemuka, meminta para pemimpin dunia dan PBB untuk mengatasi penderitaan masyarakat yang teraniaya.

Busayri berbicara tentang “Selective Justice; Sejarah, Relevansi, dan Signifikansi Perjuangan Palestina” dalam sebuah khutbah Jumat untuk menggalang dukungan bagi kaum minoritas.

Tajudeen Yusuf, seorang akademisi dari Universitas Lagos, mengatakan bahwa eksistensi orang-orang Palestina luntur karena menghadapi agresi militer. Dia mendesak pihak internasional untuk bertindak mengakhiri penderitaan mereka.

Sumber: World Bulletin
Redaktur: Ibas Fuadi

Sumber : Kiblat.