OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 05 Desember 2017

Nashirul Haq: Ukhuwah dan Persatuan Kunci Kemenangan

Nashirul Haq: Ukhuwah dan Persatuan Kunci Kemenangan

Imam Nawawi/hidayatullah.com

10Berita - Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kanan) bersama Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq di sela-sela Rakernas III Hidayatullah di Mataram, NTB, Sabtu (02/12/2017). Rakernas berlangsung 1-3 Desember.

Hidayatullah.com– Ketua Umum Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Nashirul Haq menyerukan kepada segenap komponen umat dan bangsa untuk merekatkan persatuan serta mengedepankan akhlak terpuji.

“Ukhuwah dan persatuan adalah kunci kekuatan dan kemenangan. Perselisihan, pertikaian, dan perpecahan adalah penyebab kelemahan dan kekalahan,” kata Nashirul dari arena Rakernas III Hidayatullah 2017 di Asrama Haji Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (3/12/2017).

Nashirul mengatakan, umat dan bangsa Indonesia akan bertumbuh menjadi bangsa yang maju apabila berhasil mewujudkan persatuan.

“Umat dan bangsa ini akan kuat, maju dan bermartabat jika terwujud persatuan dan ukhuwah,” tegasnya.

Lebih dari itu, Nashirul menyerukan untuk mengedepankan kepentingan ummat yang lebihh besar di atas kepentingan diri dan golongan.

“Mari kita sepakat dalam masalah yang prinsip yaitu akidah dan saling toleran (tasamuh) dalam masalah furu’iyah fiqhiyah, yakni perbedaan pendapat yang bersifat ijtihadi,” imbuhnya.

Menyikapi isu intoleransi, radikalisme, termasuk tahun politik 2018 mendatang dan beragam isu kebangsaan lainnya, Nashirul menyerukan agar selalu mengedepankan akhlak dan etika.

“Jangan saling menuding dan menuduh, lakukan tabayyun dan klarifikasi. Mari berkompetisi secara sehat dan fair dlm berpolitik. Jangan saling menjatuhkan,” pungkasnya.

Sementara itu, merespons situasi kekinian, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Dr Zainul Majdi menyatakan, hal penting yang harus diutamakan dan ditekankan dalam kehidupan umat Islam adalah persatuan, bukan perpecahan.

“Nabi Ibrahim itu satu jiwa namun memiliki karya yang begitu besar bagi kehidupan umat manusia, maka ia seakan-akan umat yang satu. Sedangkan hari ini kita lihat, kita ini adalah umat, umat Islam, namun seakan tidak memiliki kekuatan dan pengaruh untuk berkarya besar,” urainya kala menjamu seluruh peserta Rakernas III Hidayatullah di Pendopo Gubernur NTB di Mataram, semalam, Sabtu (02/12/2017)..

Untuk itu, TGB berpesan untuk menjaga kekuatan umat Islam ini dengan persatuan.

“Perbedaan manhaj seharusnya tidak dipandang sebagai dasar untuk saling memisahkan, saling membedakan, dan saling mengklasifikasikan. (Beranggapan) ‘hanya kami yang sesuai Sunnah Nabi, selain kami tidak ada yang benar’. Ini tantangan kita,” ungkapnya.*

Sumber: Hidayatullah