OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 18 Desember 2017

Palestina menolak Tembok Ratapan menjadi bagian dari Israel

Palestina menolak Tembok Ratapan menjadi bagian dari Israel

10Berita : Otoritas Palestina menolak segala bentuk upaya untuk mengubah perbatasan di Kota Tua, Kompleks Masjid Al-Aqsa, Jerusalem. Israel mencaplok bagian timur kota pada tahun 1967 dalam sebuah agresi lokal yang tidak diakui secara internasional.

Juru bicara kepresidenan Palestina Nabil Abou Rudeinah mengatakan: “Kami tidak akan menerima perubahan apapun di kompleks kota Tua Al-Aqsa, Jerusalem,” seperti dilansir dari Asharq Al-Awsat, Ahad, (17/12/17).

Pernyataannya tersebut merupakan tanggapan atas sebuah komentar pejabat AS bahwa Washington percaya bahwa “Tembok Ratapan” menurut literatur Yahudi, atau “Dinding Burak” menurut literatur orang Palestina, seharusnya menjadi bagian dari Israel.

Pejabat AS tersebut menyatakan bahwa “Tembok Ratapan”, yang juga dikenal sebagai dinding barat Masjid Aqsha, akan menjadi bagian dari pengakuan Amerika Serikat atas Jerusalem sebagai ibukota Israel dan akan menjadi bagian dari Israel.

“Tembok Ratapan pada akhirnya akan menjadi bagian integral dari Israel,” kata pejabat AS tersebut.

Abou Rudeinah mengatakan bahwa pernyataan semacam itu membuat pemerintah Amerika Serikat saat ini tidak lagi pantas menjadi bagian dari proses perdamaian.

Pada tanggal 6 Desember, Presiden AS Donald Trump menyatakan Jerusalem sebagai ibukota Israel dalam sebuah langkah yang dikutuk oleh dunia Arab dan Muslim dan masyarakat internasional.

Abou Rudeinah mengatakan bahwa semua keputusan Washington mengenai Jerusalem terkait dengan pengakuannya sebagai ibukota Israel adalah pelanggaran hukum internasional.

Ket : Tembok Ratapan adalah tempat suci bagi orang Yahudi yang berada di dinding barat Masjid Al-Aqsa. Ini adalah sisa dinding Bait Suci di Jerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes. Bait Suci itu hancur ketika orang-orang Yahudi memberontak kepada kerajaan Romawi pada tahun 70 Masehi. 

Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut “Tembok Ratapan” karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu.

Sumber : Asharq Al-Awsat, id.wikipedia
Redaktur : Hermanto Deli