OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 05 Desember 2017

Presiden Erdogan : “Kota Jerusalem adalah Harga Mati bagi Umat Islam”

Presiden Erdogan : “Kota Jerusalem adalah Harga Mati bagi Umat Islam”

 


10BeritaPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengancam untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel jika Amerika Serikat mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel.

“Kota Jerusalem adalah harga mati bagi umat Islam,” ungkap Erdogan, seperti dilansir dari Al Jazeera, Selasa, (5/12/17).

Status Kota Jerusalem adalah aspek yang sangat sensitif dari konflik Israel-Palestina. Israel mengklaim kota itu sebagai ibukotanya, menyusul pendudukan Yerusalem Timur dalam perang 1967 dengan Suriah, Mesir dan Yordania, dan menganggap Yerusalem sebagai kota suci umat Yahudi.

Warga Palestina telah lama melihat bahwa Jerusalem sebagai ibukota negara mereka.

Tidak ada negara saat ini memiliki kedutaan besarnya di Jerusalem, dan masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat, tidak mengakui status hukum dan kepemilikan Israel atas kota tersebut.

Presiden Donald Trump dilaporkan akan memindahkan kedutaan besar AS di Israel ke Jerusalem sebagai tanda diakuinya kota Jerusalem sebagai ibukota Israel.

Juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley mengatakan dalam sebuah pengumuman bahwa keputusan itu akan dibuat “dalam beberapa hari mendatang”. Presiden Donald Trump telah mengisyaratkan akan hal itu : “Bukan masalah apakah, ini masalah kapan,” ungkapnya. (DH/MTD)

Sumber : Al Jazeera, Moslem Today