OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 05 Desember 2017

Seremnya Azab Bagi Seorang Lintah Darat

Seremnya Azab Bagi Seorang Lintah Darat


10Berita, Di dunia ini ibarat orang minum untuk perjalanan yang lebih berharga kelak. Tapi kadangkala sedikit sekali yang mau sadar akan hal itu. Coba dengan kepala dingin, merenung sudah sejauh mana bekal yang kita kumpulkan buat dialam sana. Pasti tidak pernah terlalu memikirkan hal itu.

Dengan pede yakin bahwa kematian ntar koq, gua masih muda. Yup, bisikan setan emang kuat brothers. Sekuat accelerasi Ninja 150 full oprek sekalipun. Dan semuanya akan terhenyak ketika sakratul maut datang menjemput. Tapi semua telah terlambat karena pintu tobat tertutup rapat.

Maaf kalau postingan kali ini terlalu kerohanian atau sok memberi khutbah. Saya bukan ahli agama tapi  semata-mata ini hanya share pengalaman dan rasa.

Diharapkan bisa berguna bagi siapapun yang membacanya. Beratnya hidup membuat ambrol rasa iman. Tidak peduli teman sendiri sekalipun.

Apalagi di Jakarta. Kota yang begitu kejam dan keras tanpa mau peduli sama siapapun. Seringkali kita menjumpai maki-makian debt collector kartu kredit yang tanpa tedeng aling-aling menyemprotkan kata-kata kasar pada siapapun yang menerima telephone darinya.

Teman sekantor yang dicari malah kita yang dianj**g2in. Katanya kita sengaja menyembunyikan sinasabah bermasalah. Tobat tenan!.

Parahnya lagi lingkungan kantor tempat saya bekerja ada beberapa orang melakukan bisnis pinjaman lunak bagi orang-orang yang mempunyai masalah keuangan.

Tapi bukan seperti slogan pegadaian “mengatasi masalah tanpa masalah”, namun sebaliknya sekali masuk cengkraman bakal babak belur belakangnya. Lha gimana nggak, sebagai ilustrasi pinjam 4juta angsuran 6bulan bunga 2juta so harus balikin kedoi 6 juta.

Coba sampeyan itung sendiri bunga perbulannya. Bukan lintah darat lagi namanya tapi super lintah darat laut dan udara komplit tenan. Yang saya heran nasabahnya buanyakkk banget terdiri dari rekan-rekan kantor semua.

Hingga tak jarang banyak dari mereka yang gagal membayar karena tingginya bunga.  Parahnya ATM gaji ditahan sebagai jaminan oleh silintah darat yang notabene teman sekantor.

Saya cuma bisa ngelus dada dengan fenomena riba yang terjadi hingga kemarin saya tertegun plus merinding ketika ada atasan saya cerita bahwa tetangga rumahnya yang dicondet Jakarta timur mendadak meninggal. Anehnya jenazah mengeluarkan (maaf) kotoran terus menerus dari mulutnya. Naudzubillah…

Semua pelayat pada mencium aroma busuk tidak sedap. Petugas yang mandiin jenazah sampai berusaha membersihkan isi perutnya supaya kotoran tersebut berhenti keluar. Herannya hal itu tetap terjadi.

Terpaksa harus dikafanin karena waktu sudah menjelang sore. Aura jenasah seperti suram dengan mimik menahan sakit, masyaallah.Selidik punya selidik ternyata tetangga bos saya itu punya bisnis bank pribadi kecil-kecilan.

Dengan bunga sangat tinggi dan tak jarang kalau peminjam belum bisa bayar waktu jatuh tempo, mereka dimaki-maki dengan kata-kata kasar. Waladalah jadi lintah darat juga to. Pikiran langsung teringat teman kantor yang punya bisnis serupa.

Wah, merinding sekali lagi menyeruak. Semoga cepat dikasih kesadaran aja. Karena memang sudah jelas, Allah SWT menegaskan bahwa praktek riba merupakan dosa besar sebab bisa membikin kesengsaraan terhadap umat lainnya. Seperti difirmankan oleh Allah SWT:

الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ فَمَن جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّهِ فَانتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”(QS. al-Baqoroh : 275)

Jika kita ingin menolong saudara kita yang lain hendaknyalah menjauhkan diri dari riba karena azabnya sangat pedih dengan dosa besar didalamnya.

Sebagai contoh kejadian diatas. Jenazah pelaku riba aka lintah darat secara kasat mata sudah memperlihatkan betapa dahsyat siksa jasmani yang dideritanya didunia bahkan dalam kematiannya ketika roh sudah tidak bersemayam. Apalagi alam yang maha kekal kelak, wallahu ‘alam.

Perbanyak sholat dan selalu ingat pada ajaran Al-Quran sehingga kita selalu eling dan dilindungi dari hal dan perbuatan yang menjerumuskan seperti itu. Jika mampu bantu-bantu seikhlasnya tanpa meminta imbalan.

Karena sesungguhnya Allah SWT akan mengganti segala amal kita tersebut secara berlipat-lipat ganda tiada ternilai harganya dihari pembalasan nanti kelak. Amiennnn. Semoga berguna.

Sumber: iwanbanaran.com