Tanggapi Veto AS, Sekjen Ulama Dunia: Itu Terorisme Dunia
Syaikh Ali Qara Daghi, sekjen Persatuan Ulama Muslim Sedunia (IUMS)
10Berita – Doha. Sekretaris Jendral Ikatan Ulama Muslim Sedunia (IUMS), Syaikh Ali Qaradaghi, turut bersuara terkait penggunaan Hak Veto Amerika Serikat (AS) terhadap resolusi Al-Quds. Menurutnya, hal itu merupakan tindak terorisme sekaligus ancaman bagi dunia secara keseluruhan.
“15 Anggota DK PBB berkumpul, 14 di antaranya setuju terhadap draf resolusi Al-QUds, sedangkan satu anggota (AS) menolak yang otomatis draf gugur. Bukankah itu terorisme, tidak menghormati dan ancaman atas aspirasi seluruh bangsa?” katanya melalui akun twitter, seperti dilansir dari aa.com.tr/ar, Selasa (19/12/2017).
Sebelumnya, Senin (18/12) AS menggunakan Hak Veto atas draf resolusi DK PBB tentang Al-Quds. Jika lolos, draf tersebut yang akan membatalkan keputusan dan klaim Presiden Donald Trump yang menyebut Al-Quds sebagai ibukota bagi entitas zionis, Israel.
Dalam draf disebutkan, “Segala keputusan dan tindakan yang bertujuan mengubah identitas maupun status kota Al-Quds, atau mengatur komposisi penduduk di kota suci itu, tidak memiliki landasan hukum. Secara otomatis akan batal berdasarkan resolusi DK PBB yang relevan.”
Dilanjutkan, “Seluruh negara diharapkan untuk menahan diri dari mendirikan misi diplomatik di kota suci Al-Quds. Atau sesuai dengan resolusi DK No. 478 Tahun 1980. Semua pihak diminta untuk mematuhi resolusi tersebut dan tidak melakukan tindakan yang menentang.”
AS Kehilangan Netralitas
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Turki, menyebut penggunaan Veto semakin menegaskan bahwa Washington kehilangan netralitasnya. Dalam keterangan resminya, Kemenlu juga menyampaikan penyesalan atas gagalnya draf yang telah disetujui oleh 14 anggota tersebut.
“Penggunaan veto oleh AS terhadap draf resolusi tersebut tidak menghormati hukum dan legalitas internasional. Sementara semua negara diminta untuk mematuhi seluruh resolusi DK yang relevan terkait Al-Quds. Veto semakin menjelaskan bahwa AS kehilangan netralitasnya,” seperti tertulis dalam pernyataan Kemenlu.
Pada kesempatan tersebut, Kemenlu juga menegaskan sikap dukungan terhadap pemerintah dan rakyat Palestina. “Turki akan terus bersama pemerintah dan rakyat Palestina. Kami juga akan terus mendukung semua perjuangannya di seluruh forum internasional, terutama di forum Majelis Umum PBB,” tambahnya. (whc/dakwatuna)
Sumber: Anadolu Ajansi Arabic