Tolak Bertemu Wapres AS, Syaikh Al-Azhar: Tak Sudi Duduk Bersama Pemalsu Sejarah
Syaikh Al-Azhar, Dr. Ahmad Thoyyib. (islammemo.cc)
10Berita – Kairo. Syaikh Al-Azhar, Ahmad el-Tayeb, mengumumkan ketidaksediaannya untuk bertemu dengan Wakil Presiden Amerika Serikat (Wapres AS), Mike Pence. Ia menegaskan, dirinya tidak akan pernah mau bertemu dengan para pemalsu sejarah.
Dilansir aa.com.tr/ar, Sabtu (09/12/2017), pernyataan itu disampaikan untuk menanggapi rencana pertemuannya dengan Pence. Menurut jadwa, Pence akan melakukan kunjungan regional pada bulan Desember ini, yang mencakup Mesir dan Israel.
“Aku tidak sudi duduk bersama dengan pemalsu sejarah, merampas hak-hak rakyat dan menghinakan tempat suci mereka. Bagaimana aku bisa duduk dengan perampas sesuatu yang bukan miliknya?” kata el-Tayeb, dalam keterangan resminya.
Ditambahkan, Syaikh mendesak Trump untuk membatalkan keputusan yang tidak memiliki legalitas hukum tersebut. Selain itu, baik Trump maupun pemerintah AS harus bertanggungjawab atas merebaknya kebencian di dalam hati Umat Islam, para pecinta perdamaian, atas hancurnya nilai-nilai demokrasi, keadilan dan perdamaian.
Sebelumnya, media-media AS memberitakan rencana Pence untuk mengunjungi Mesir dan Israel pada akhir bulan ini. Menurut keterangan, tujuan kunjungan tersebut adalah untuk membahas permasalahan yang menjadi perhatian bersama.
Seperti diwartakan sebelumnya, Trump pada Rabu (06/12) lalu, telah memutuskan secara resmi pengakuan Al-Quds sebagai ibukota bagi entitas zionis, Israel. Selain itu, ia juga memutuskan untuk memindah kedutaan AS dari Tel Aviv ke Al-Quds. Sebuah keputusan yang langsung mendapatkan penolakan dari dunia internasional. (whc/dakwatuna)
Sumber: Anadolu Ajansi Arabic, dakwatuna.com