Waspadai Pembungkus Makanan yang Tidak Aman untuk Kesehatan
10Berita - Selain bergizi, enak, dan diproduksi dalam lingkungan bersih, ada hal penting lainnya yang harus diperhatikan ketika membeli makanan, yaitu pembungkus makanan.
Pembungkus makanan atau kemasan merupakan faktor penting karena dapat mempengaruhi produk makanan dan kesehatan tubuh. Kemasan berfungsi untuk melindungi makanan dari zat kontaminan yang dapat menurunkan kualitas produk makanan.
Seiring berkembangnya berbagai bahan pengemas makanan, maka kita harus cerdas pula dalam memilih jenis kemasan yang digunakan, apakah kemasan tersebut aman atau tidak untuk kesehatan. Lantas, apa saja pembungkus makanan yang tidak aman?
1. Kertas
Kerap kali kita jumpai penjual makanan yang menggunakan kertas koran, majalah hingga kertas ujian sebagai pembungkus makanan. Pada kertas tersebut terdapat kandungan timbal melebihi batas yang ditentukan. Timbal akan masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke jaringan penting dari tubuh manusia, seperti hati, otak, ginjal, tulang, dan saraf. Mulailah berhati-hati dalam memilih pembungkus makanan yang mengandung tinta. Makanan yang berlemak dan panas akan mempermudah berpindahnya timbal ke makanan.
2. Plastik
Waspadalah terhadap warung makan atau penjual kaki lima yang menggunakan plastik yang tidak tahan panas sebagai pembungkus makanan. Hal ini dikarenakan ketika menuangkan makanan berkuah panas, seperti soto, bakso, dan makanan kuah lainnya, zat-zat kimia pada plastik dapat larut dalam makanan. Zat-zat berbahaya ini bersifat karsinogen atau menimbulkan penyakit kanker. Oleh karena itu, jika makanan yang kamu pesan dituangkan dalam kemasan plastik, pastikanlah bahwa plastik yang digunakan adalah jenis plastik yang tahan panas. Plastik yang tahan panas biasanya lebih tebal daripada plastik yang tidak tahan panas.
3. Styrofoam
Styrofoam merupakan bahan yang sering digunakan dalam bisnis makanan. Meskipun harga styrofoam terhitung cukup murah, beberapa riset membuktikan bahwa bahan residu dalam styrofoam sangat berbahaya. Residu tersebut dapat mengakibatkan gangguan sistem endokrin dan reproduksi manusia akibat bahan kimia yang bersifat karsinogen yang dapat memicu penyakit kanker.
Sebagai konsumen yang cerdas, hendaknya Sahabat Ummi lebih selektif dalam memilih pembungkus makanan karena kesehatan pada makanan tidak hanya tergantung dari bahan makanan, tetapi juga dari kemasan yang digunakan. Jika kamu tidak yakin akan kemasan yang digunakan, kamu dapat membawa tempat makan atau wadah dari rumah. (Dina Nazhifah)
Sumber: hellosehat(dot)com dan berbagai sumber
Ilustrasi: Google
Rabu, 13 Desember 2017
Waspadai Pembungkus Makanan yang Tidak Aman untuk Kesehatan
By 10 BERITA 12/13/2017 12:11:00 AM
Related Posts:
2019, Sandi akan Jadi Warning Bagi Jokowi-Ma'ruf Amin 2019, Sandi akan Jadi Warning Bagi Jokowi-Ma'ruf Amin 10Berita Memasuki 2019, panggung politik Tanah Air diprediksi semakin panas. Di tengah situasi tersebut, gaya kampanye Cawapres Sandiaga Uno diperkirakan … Read More
Hustt! Ini Rahasia Sandi Rebut Suara Milenial Hustt! Ini Rahasia Sandi Rebut Suara Milenial 10Berita – Suara kaum milenial menjadi perebutan di Pemilu 2019. Jumlahnya signifikan, 40 persen jumlah pemilih. Ini tips Cawapres Sandiaga Uno untuk mendekati mereka. … Read More
DUA CAPRES, DUA JENIS KAMERA DUA CAPRES, DUA JENIS KAMERA DUA CAPRES, DUA JENIS KAMERABy Tarli Nugroho (Pengamat Sosial Politik) 10Berita - Sebagai calon presiden, baik Pak Jokowi maupun Pak Prabowo aktivitasnya pasti tak pe… Read More
Alasan Nabi Bangun Masjid di Masa Awal Kedatangannya di Kota Madinah Alasan Nabi Bangun Masjid di Masa Awal Kedatangannya di Kota Madinah 10Berita, HAL pertama yang dilakukan Rasulullah saat tiba di Madinah –dalam rangka hijrah- adalah masjid menyusul kemudian pasar. Pasar dibangun untuk… Read More
Banyak Akun Dibayar untuk Nyinyir? Ternyata di Al Quran Sudah Disebutkan Banyak Akun Dibayar untuk Nyinyir? Ternyata di Al Quran Sudah Disebutkan 10Berita Saat ini, banyak akun medsos yang pekerjaannya adalah nyinyir dan mencela. Akun-akun tersebut dibayar untuk melakukan aktifitas itu… Read More