OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 08 Desember 2017

Yang Harus Dibunuh (Sesuai Anjuran Nabi) Itu Cicak Apa Tokek? Ini Penjelasannya

Yang Harus Dibunuh (Sesuai Anjuran Nabi) Itu Cicak Apa Tokek? Ini Penjelasannya


Pertanyaan:
Assalamu ‘alaikum wr. wb.
1. Saya pernah mendengar bahwa kita diperintah untuk membunuh cecak. Apa benar ada perintah seperti itu? Mohon diberikan dalilnya ustadz.

2. Saya masih bingung sebenarnya yang harus dibunuh itu cecak atau tokek? Sebab saya menemukan fatwa yang berbeda-beda, kadang dibilang cecak dan kadang dibilang tokek. Mana yang benar? Mohon penjelasan dari ustadz. Terima kasih.

Jawaban:
Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Memang benar bahwa ada nash-nash dari hadits nabawi yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAw memerintah kita untuk membunuh cecak.

Hanya saja yang jadi masalah terkait dengan penerjemahan dari bahasa Arab aslinya. Nash aslinya bahwa Nabi SAW memerintahkan kita untuk membunuh hewan yang disebut sebagai wazagh. Ada dua masalah dalam hal ini :

Pertama : masalah cara penerjemahannya dari hewan wazagh ini, yang kadang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai cecak, dan kadang diterjemahkan sebagai tokek. Para ulama di Indonesia banyak berbeda pendapat ketika menterjemahkannya.

Kedua : apa ‘illat di balik perintah untuk membunuh wazagh ini. Kenapa ujug-ujug Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk membunuh hewan ini? Sementara secara umum kita dilarang membunuh hewan tanpa alasan yang pasti. Disini para ulama memang berbeda pendapat.

Sebelum pembahasan lebih lanjut, mari kita baca dulu beberapa nash tersebut

A. Nash Terkait Perintah Membunuh Wazagh
Sebenarnya ada cukup banyak nash hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan kita sebagai umatnya untuk membunuh wazagh. Di antaranya hadits-hadits berikut :

1. Hadits Sa’ad bin Abi Waqqash

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَسَمَّاهُ فُوَيْسِقًا

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash, dia berkata bahwa Nabi SAW memerintahkan untuk membunuh wazagh. Dan beliau SAW menjulukinya sebagai fuwaisiq”. (HR. Muslim).

2. Hadits Abu Hurairah

مَنْ قَتَلَ وَزَغَةً فِيْ أَوَّلِ ضَرْبَةٍ فَلَهُ كَذَا وَكَذَا حَسَنَةٌ وَمَنْ قَتَلَهَا فِيْ الضَّرْبَةِ الثَّانِيَةِ فَلَهُ كَذَا وَكَذَا حَسَنَةٌ لِدُوْنِ الْأُوْلَى وَإِنْ قَتَلَهَا فِيْ الضَّرْبَةِ الثَّالِثَةِ فَلَهُ كَذَا وَكَذَا حَسَنَةٌ لِدُوْنِ الثَّانِيَةِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Siapa yang membunuh wazaghah pada pukulan pertama maka dia akan mendapatkan pahala sekian dan sekian. Dan siapa yang membunuhnya pada pukulan yang kedua maka dia akan mendapatkan kebaikan sekian-dan sekian di bawah kebaikan yang pertama. Dan siapa yang membunuhnya pada pukulan ketiga, maka dia akan mendapatkan kebaikan sekian dan sekian di bawak kebaikan yang kedua.” (HR. Muslim)

3. Hadits Ummu Syuraik

عن أم شريك رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم أمر بقتل الوزغ، وقال: ” وكان ينفخ على إبراهيم عليه السلام

Dari Ummu Syarik radhiallahuanha bahwa Nabi SAW memerintahkan untuk membunuh wazagh. Beliau menyatakan, “Dahulu wazagh yang meniup dan memperbesar api yang membakar Ibrahim.” (HR. Muttafaq ‘alaih).

4. Hadits Aisyah

Pembantu Fakih bin Al-Mughirah bertanya kepada Aisyah radhiyallahuanha yang membunuh wazagh.

دخلت على عائشة رضي الله عنها فرأت في بيتها رمحاًً موضوعة، فقالت: يا أم المؤمنين ما تصنعين بهذا ؟ قالت: نقتل به الأوزاغ، فإن نبي الله أخبرنا أن إبراهيم لما ألقي في النار لم يكن في الأرض دابة إلا أطفأت عنه ،إلا الوزغ، فإنه كان ينفخ عليه، فأمر رسول الله صلى الله عليه وسلم بقتله

Aku mendatangi Aisyah dan melihat di rumah beliau ada tombak yang menancap. Dia bertanya,”Wahai Aisyah, apa yang telah Anda lakukan?”. Aisyah menjawab,”Kami membunuh wazagh. Sesungguhnya Nabi SAW menceritakan bahwa ketika Nabi Ibrahim diceburkan ke api, semua hewan melata berupaya mematikan apinya, kecuali wazagh. Wazagh justru meniupkan api. Maka Rasulullah SAW memerintahkan untuk membunuh wazagh. (HR. Ibnu Hibban).

Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa para ulama sepakat bahwa cicak/tokek termasuk hewan kecil yang mengganggu.”

Al-Munawi mengatakan bahwa Allah memerintahkan untuk membunuh cicak/tokek karena hewan itu memiliki sifat yang jelek, yaitu konon dahulu hewan inilah yang meniup-niup api yang membakar Ibrahim sehingga menjadi besar.”

B. Makna Wazagh : Cecak Atau Tokek?
Tokek dalam bahasa Arab disebut dengan kata Saamm Abrash. Nama ilmiahnya Gecko gekko. Binatang ini masih satu famili dengan cicak ( Arab : al-wazagh ), yaitu famili Geckonidae. Nama ilmiah cicak Cosymbotus platyurus. Sedangkan cecak dalam bahasa Arab disebut dengan sihliyah (سحلية).

Tiga dalil hadits di atas diterjemahkan dengan agak ragu, atas makna wazagh (وَزَغ), sehingga dituliskan menjadi cecak/tokek. Sebagian kalangan menterjemahkannya sebagai cecak, namun sebagian lagi menterjemahkan sebagai tokek.

Lalu mana yang benar, apakah yang dimaksud itu cecak, tokek atau memang keduanya?

1. Pendapat Pertama: Cecak dan Tokek Sama Haramnya
Sebagian ulama menganggap tokek dan cicak masih satu jenis, sehingga hukum tokek sama dengan hukum cicak, yaitu haram. Imam Nawawi berkata, bahwa menurut ahli bahasa Arab, cicak (al-wazagh) masih satu jenis dengan tokek ( saam abrash ), karena tokek adalah cicak besar.

Pengarang kitab Aunul Ma’bud menerangkan bahwa, “Cicak itu ialah binatang yang dapat disebut juga tokek.

Imam Syaukani berkata bahwa tokek adalah salah satu jenis cicak dan merupakan cicak besar.

Syihabuddin Asy-Syafii dalam kitabnya, At-Tibyan limaa Yuhallal wa Yuharram min al-Hayaman, mengatakan bahwa berdasarkan penjelasan di atas, hukum haramnya cicak dapat juga diterapkan pada tokek, karena cicak dan tokek dianggap satu jenis. Maka tokek pun hukumnya haram.

2. Pendapat Lainnya
Sementara sebagian pendapat mengatakan bahwa yang diharamkan itu tokek dan bukan cecak. Sebab makna wazaghlebih lebih tepat diartikan sebagai tokek dan bukan cecak. Bahasa Arabnya cecak adalah sihliyah (سحلية).

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc., MA

Sumber: rumahfiqih.com