10 Foto mirisnya anak-anak Korea Utara, si kaya dan si miskin dibedain
10Berita - Anak adalah periode perkembangan dari masa bayi hingga rentang usia lima atau enam tahun. Masa ini sangat penting dalam tumbuh kembang anak di kemudian hari. Jika masa kecil mereka cukup sosialisasi dan bermain sesuai usia mereka, maka bisa dibilang anak-anak tersebut dapat tumbuh normal. Maka ada istilah yang mengatakan anak adalah aset masa depan bangsa dan negara.
Tapi ternyata anak-anak yang hidup di Korea Utara tak dapat bebas menikmati masa kecil mereka. Korea Utara memang dikenal dengan negara yang menutup diri dari dunia luar. Mereka juga identik sebagai negara dengan pemerintahan yang diktator.
Yang paling parah, anak-anak di Korea Utara ini dibedakan antara si kaya dan si miskin. Anak-anak yang terlahir kurang mampu dan tak dapat membayar biaya sekolah harus rela bekerja keras di kebun seperti orang dewasa. Sementara anak-anak yang mampu bisa menikmati fasilitas pendidikan seperti seni gambar dan tari, walaupun orangtua mereka harus merogoh kocek yang dalam.
10 foto di bawah ini menggambarkan mirisnya anak-anak Korea Utara, seperti brilio.net lansir dari laman Business Insider pada Selasa (16/1).
1. Anak-anak dipaksa bekerja di kebun milik negara untuk menyumbang perputaran ekonomi negara.
2. Menurut beberapa laporan, jika ada yang menolak untuk bekerja maka akan dikirim ke sebuah kamp untuk kemudian dihukum.
3. Bagi yang bersekolah, akses jalan menuju sekolahan sangat sulit. Hal ini terjadi karena masih banyak konstruksi bangunan-bangunan.
4. Pemerintah juga kurang memperhatikan kepada anak-anak yatim piatu.
5. Pada hari anak pada Juni 2017 lalu, Korea Utara merilis foto anak-anak dengan judul, "Kami Adalah Anak Paling Bahagia di Dunia". Namun jika dilihat dari wajah anak-anak pada potret tersebut, tak menunjukkan bahwa mereka bahagia sama sekali.
6. Bagi mereka yang mampu bersekolah, mereka dapat menikmati beberapa fasilitas.
7. Kebanyakan fasilitas tersebut berkaitan dengan seni seperti menggambar, tari dan musik.
8. Mereka yang kemampuannya sudah terasah nantinya juga akan dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menunjukkan bakat mereka ke luar Korea Utara.
9. Sedari kecil mereka sudah didoktrin dengan berbagai mainan berbau militer.
10. Pada Hari Anak Internasional misalnya, anak-anak diwajibkan untuk mengikuti pawai dengan kendaraan dan baju militer.
Sumber : Brilio.net