OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 05 Januari 2018

Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Selalu Gagal Jadi Orang Miskin, Ternyata Begini Cara Berbisnisnya

Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Selalu Gagal Jadi Orang Miskin, Ternyata Begini Cara Berbisnisnya



10Berita, Jika saya sedang mengalami keterpurukan dalam usaha usaha saya, semangat down, maka saya selalu bermuhasabah diri dengan mengingat kisah bisnis Abdurrahman bin Auf, tentang investasinya membeli kurma busuk.

Suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata, Abdurrahman bin Auf r.a akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya. Ini karena orang yang paling kaya akan dihisab paling lama.

Maka mendengar ini, Abdul Rahman bin Auf r.a pun berfikir keras, bagaimana agar bisa kembali menjadi miskin supaya dapat masuk surga lebih awal.

Setelah Perang Tabuk, kurma di Madinah yang ditinggalkan sahabat menjadi busuk. Lalu harganya jatuh.

Abdurrahman bin Auf r.a pun menjual semua hartanya, kemudian memborong semua kurma busuk milik sahabat tadi dengan harga kurma bagus.

Semuanya bersyukur.. Alhamdulillah.. kurma yang dikhawatirkan tidak laku, tiba-tiba laku keras! Diborong semuanya oleh Abdurrahman bin Auf. Semua sahabat gembira. Abdurrahman bin Auf r.a pun juga gembira.

Sahabat lain gembira sebab semua dagangannya laku. Abdurrahman bin Auf R.A gembira juga sebab berharap jatuh miskin! Masya Allah…. luar biasa!

Kebayang ini kita? Ketika usaha sedang diuji sama Allah, kita udah teriak tak tentu arah. Lupa bersyukur bahwa masih banyak rezki yang lain.

Abdurrahman bin Auf r.a merasa sangat lega, sebab tahu akan bakal masuk surga dulu, sebab sudah miskin. Namun, masya Allah rencana Allah Subhanahu wa ta’ala itu memang terbaik..

Tiba-tiba, datang utusan dari Yaman membawa berita, Raja Yaman mencari kurma busuk. Rupa-rupanya, di Yaman sedang berjangkit wabah penyakit menular, dan obat yang cocok adalah KURMA BUSUK !

Utusan Raja Yaman berniat memborong semua kurma Abdurrahman bin Auf r.a dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa.
Orang lain berusaha keras jadi kaya. Sebaliknya, Abdurrahman bin Auf berusaha keras jadi miskin tapi selalu gagal.

Benarlah firman Allah:

وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ

“Wahai manusia, di langit ada rezki bagi kalian. Juga semua karunia yang dijanjikan pada kalian” (QS. Adz-Dzariat[51]: 22 )

Jadi, yang banyak memberi rezeki itu datangnya dari kurma yang bagus atau kurma yang busuk? Ternyata Allah Subhanahu wa ta’ala lah yang Memberi rezki.

Allah yang memberi rezki. Minta sama Allah kak. Usaha usaha kita ini hanya bentuk ikhtiar padaNya. Karena Allah memang menyukai orang yang bersungguh2 dalam berusaha.

Tapi jangan menuhankan usaha kita. Pengambil keputusan ada di Allah. Maka jemput rezki kita dengan mengejar Allah dulu, Allah lagi, Allah terus.

Boleh gag kita iri sama seseorang? Boleh banget. Rasulullah SAW berkata, “Kita tidak boleh iri kecuali kepada 3 orang. Pertama, orang yg berilmu yg mengamalkan dan mengajarkannya. Yang kedua, orang yg mati syahid. Dan yang ketiga, orang kaya yang dermawan.”

Orang sholeh harus kaya. Orang kaya harus sholeh. Itulah kenapa Rasulullah mengatakan bahwa “… alangkah baiknya harta di tangan orang yang shalih.” (HR. Ahmad)

Yukkk kejar akherat tapi jangan lupa dunia.

Oleh: Tri Widayanti 
Founder Komunitas Emakpreuneur Indonesia
One family one business

Sumber: Tri Widayanti, islamidia.com




Related Posts:

  • Ketum MUI Pusat: Politik harus Didasari oleh AgamaKetum MUI Pusat: Politik harus Didasari oleh Agama 10Berita, JAKARTA - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, kiai Ma’ruf Amin membantah pertanyaan wartawan yang menanyakan bahwa politik sebagaimana araha… Read More
  • Usamah Hisyam: "Allah yang Akan Menjatuhkan Jokowi”Usamah Hisyam: "Allah yang Akan Menjatuhkan Jokowi” 10Berita, Pertemuan Persaudaraan Alumni 212 dengan presiden di istana Bogor, Ahad 22 April 2018 lalu, masih menjadi pembicaraan hangat banyak kalangan. Sejumlah wartawan me… Read More
  • Bekerja, Bentuk Pengabdian pada AllahBekerja, Bentuk Pengabdian pada Allah Oleh: Salim A.Fillah JUSTRU sebab rezeki kita telah dijaminkan, maka makna kerja kita adalah pengabdian seutuhnya kepada Allah. Justru sebab kita tahu bahwa bekerjanya kita maupun karuni… Read More
  • Perlu Diingat, Ini 3 Persiapan untuk Menyambut Ramadhan Perlu Diingat, Ini 3 Persiapan untuk Menyambut Ramadhan 10Berita, PERSIAPAN menyambut bulan puasa tidak hanya bersifat material semata, namun juga harus didukung oleh konsep spiritual yang benar-benar terprogram. Dengan kata… Read More
  • Keberkahan di Waktu PagiKeberkahan di Waktu Pagi 10Berita, WAKTU pagi adalah waktu yang sangat produktif untuk belajar dan mencari ilmu. Selain memang kondisinya yang lebih segar, waktu pagi juga memberikan semangat tersendiri ketika belajar. Bah… Read More