OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Selasa, 09 Januari 2018

Bagaimana Pandangan Ilmiah Soal Air Kencing Unta?

Bagaimana Pandangan Ilmiah Soal Air Kencing Unta?


10Berita  – Belakangan ini banyak orang mepertanyakan tentang hukum minum air kencing unta. Di antara mereka ada yang membolehkannya karena ada dalil dari hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Pertanyaanya, apakah benar status hadis tersebut shahih? lalu bagaimana penjelasan ilmiahnya?

Menjawab pertanyaan di atas, Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, sebagaimana dilansir islamqa.info, menjelaskan bahwa status hadis yang menerangkan tentang bolehnya meminum air kencing unta adalah shahih.

Di antara riwayatnya ialah dari Anas bin Malik ia berkata, “Beberapa orang dari ‘Ukl atau ‘Urainah datang ke Madinah, namun mereka tidak tahan dengan iklim Madinah hingga mereka pun sakit. Beliau (Nabi) lalu memerintahkan mereka untuk mendatangi unta dan meminum air kencing dan susunya. Maka mereka pun berangkat menuju kandang unta (zakat), ketika telah sembuh, mereka membunuh pengembala unta Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan membawa unta-untanya, dalam kisahnya disebutkan orang-orang Muslim menangkap mereka dan mengeksekusi mereka.” (Bukhari; 2855 dan Muslim: 1671).

Sementara hasil kajian ilmiahnya menunjukkan air susu dan air seni unta mengandung banyak manfaat. dan permasalahan ini sudah banyak dipahami oleh para ulama terdahulu. Sebut saja misalnya Ibnu Qayyim al-Jauziyah, dalam kitabnya, Dzadul Ma’ad, beliau menukil sebuah perkataan dari Ibnu Sina, “Penulis kitab al-Qanun (Ibnu Sina) berkata, ‘Urin yang paling bermanfaat adalah urin unta Badui yang dikenal sebagai an-najiib’,” (Dzadul Ma’ad, 4/47-48)

Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Dr Ahlaam al-‘Awadi, diterbitkan di majalah al-Da’wah, terbit no. 1938, 25 Safar 1425 / 15 April 2004, tentang penyakit yang bisa diobati dengan susu unta, telah dibuktikan bahwa ada banyak manfaat pada susu unta. Diantaranya air kencing unta berkhasiat untuk mengobati penyakit kulit seperti kurap, tinea dan abses (penimbunan nanah), luka yang muncul pada tubuh dan rambut, bisul kering dan basah. Demikian ia juga berkhasiat untuk membuat rambut berkilau dan tebal serta menghilangkan ketombe dari kulit kepala. Sama halnya dengan susu unta yang bermanfaat untuk mengobati hepatitis, bahkan jika sudah mencapai stadium lanjut dimana obat tidak mampu lagi mengobatinya.

Demikian juga dalam surat kabar al-Jazerah al-Su’udiyyah (terbitan No. 10132, Ahad, Rabiul Awwal 1421 H) ada kutipan dari buku “Al-Ibl Asraar wa i’jaaz (Unta: rahasia dan keajaiban) yang ditulis oleh Dharman bin ‘Abdul Aziz Alu Dharmaan dan Sanad bin Mutlaq al-Subay’I sebagai berikut:

“Sedangkan untuk urin unta, buku ini menunjukkan bahwa ia memiliki banyak kegunaan yang bermanfaat bagi manusia. Hal ini ditunjukkan oleh teks-teks Nabi dan dikuatkan oleh sains modern.  Eksperimen ilmiah telah membuktikan bahwa urin unta memiliki efek mematikan pada kuman yang biasa membawa penyakit.

Di antara bentuk penggunaan urin unta; sebagian wanita ada yang menggunakannya untuk mencuci rambut mereka agar bisa lebih panjang dan berkilau. Selain itu, Air seni unta juga berkhasiat untuk mengobati pembengkakan hati dan penyakit lainnya seperti; abses (penimbunan nanah), luka yang muncul pada tubuh sakit gigi, dan bisa juga dipakai untuk mencuci mata yang sakit.”

Dalam sebuah tesis Master yang ditulis oleh seorang insinyur kimia, Muhammad Awhaaj Muhammad, yang diserahkan ke fakultas kimia di Universitas Al-Jazeerah Sudan dan disetujui oleh Dekan ilmu pengetahuan dan studi pascasarjana di universitas tersebut pada bulan November 1998, berjudul Studi tentang Komposisi Kimia dan Beberapa Penggunaan Medis dari Urine Unta Arab,membuktikan, “Tes laboratorium menunjukkan bahwa urin unta mengandung protein potassium, albuminous, dan sejumlah kecil asam urat, natrium dan creatine.”

Dalam penelitian tersebut, dia menjelaskan bahwa motivasi yang mendorongnya untuk mempelajari sifat obat dari urin unta disebakan realitas yang dilihatnya dari beberapa suku yang meminum urin ini setiap kali mereka menderita masalah pencernaan. Dia meminta bantuan beberapa dokter untuk mempelajari urin unta. Lalu mereka pun mengadakan percobaan pada sejumlah pasien dalam jangka waktu dua bulan. Hasilnya, tubuh mereka pulih dan ini membuktikan khasiat urin unta untuk mengobati beberapa penyakit sistem pencernaan.

Dr. Rahmah al-‘Ulyaani dari Arab Saudi juga melakukan tes pada kelinci yang terinfeksi bakteri di usus besar. Dia merawat setiap kelompok kelinci dengan jenis obat yang berbeda, termasuk urin unta. Ada regresi yang nyata pada kelinci yang diobati dengan obat lain, kecuali urin unta yang mampu menghasilkan perbaikan yang jelas. (Majallat al-Jundi al-Muslim, no. 118, 20, Dzul Qa’dah 1425 H)

Sungguh Allah telah memerintahkan kita untuk merenungkan penciptaan unta, sebagaimana firman-Nya dalam QS; Al-Ghasyiah; 17:

 أَفَلا يَنْظُرُونَ إِلَى الإبل كَيْفَ خُلِقَتْ

“Apakah mereka tidak melihat unta, bagaimana mereka diciptakan?” (Al-Ghasyiah:17)

Perenungan ini tidak terbatas pada bentuk tubuh unta, atau cara kerja anggota bagian dalam tubuhnya. Melainkan juga mencakup apa yang telah kita bahas di sini, yaitu manfaat air seni dan susu unta. Penelitian ilmiah modern masih menemukan banyak keajaiban dari makhluk ini. Wallahu ta’ala a’lam bis shawab!

 

Fakhruddin

Disadur dari: Islamqa.Info

Sumber :  Kiblat.