Ini Tanggapan Presidium Alumni 212 untuk Aksi Protes Facebook
10Berita – FPI bersama Presidium Alumni 212 dan ormas lainnya bergabung menggelar aksi 121 untuk memprotes kebijakan Facebook karena dinilai telah menghalang-halangi kebebasan berpendapat.
Sebelum aksi digelar pada Jumat (12/1) besok di kantor Facebook Indonesia yang bertempat di Gedung Pacific Place lantai 49 Jalan Jendral Gatot Subroto, Jakarta Selatan, humas Presidium Alumni 212, Habib Novel Bamukmin memberikan keterangan pers.
“Iya ini aksi alumni 212 yang saya humas Presidium Alumni 212 yang mana kami akan menuntut agar Facebook segera hentikan kezholiman terhadap para pejuang Islam dan MCA (yang mana) akun mereka di blok, padahal akun itu adalah akun dakwah dan juga akun aksi kemanusiaan untuk membantu umat Islam Indonesia yang terkena musibah atau bencana alam yang selama ini berjuang membantu masyarakat,” kata Habib Novel, di Jakarta, Kamis (11/1).
“Aksi-aksi kemanusiaan itu dilakukan tanpa bantuan pemerintah yang justru seharusnya Kemkominfo membantu mendukung agar Facebook tidak diskriminasi terhadap akun aksi kemanusiaan itu bukan malah bekerja sama dengan Facebook, karena masyarakat sangat perlu informasi untuk didaerah yang terkena musibah. Mereka bisa cepat lapor kepada akun-akun yang diblokir (secara sepihak) itu,” imbuh Habib Novel.
Selain itu, lanjut Habib Novel, alumni 212 menuntut Facebook untuk juga memblokir akun-akun penghina Islam yang marak terjadi.
“Dan kami alumni 212 juga menuntut untuk segera memblokir akun-akun penista agama seperti, Ade Armando yang masih aktif dan terus menghina agama dan ulama, juga akun-akun penista agama yang lain juga akun LGBT, Komunis, perzinahan dan kemungkaran yang lain.” tegasnya.
Dan, Habib Novel meminta Facebook agar tidak ikut-ikutan berpolitik dengan cara mendukung penguasa yang zholim yang melakukan balas dendam kepada umat Islam.
“Dan kami juga meminta untuk Facebook tidak (ikut serta) mendukung kepada akun-akun yang dipergunakan untuk balas dendam (dengan) menghantam rakyat dan mendukung politik penguasa untuk kepentingan pilkada dan pilpres (yang mana) penguasa membela penjajah asing dan aseng,” pungkasnya.(kl/sw)
Sumber :Eramuslim