Inilah 4 Panti Asuhan Muhammadiyah di Kulonprogo yang Meraih Akreditasi “A”
Panti Asuhan Muhammadiyah Kulonprogo
10Berita – Empat panti asuhan atau yang sekarang namanya Lembaga Kesejateraan Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) milik Muhammadiyah di Kulonprogo berhasil meraih akreditasi “A” (Sangat Baik) dari Kementerian Sosial Republik Indonesia. Keempat panti tersebut yakni PAM Wates, PAM Nanggulan, PAM Tuksono dan PAM Daarusubusi.
Kepastian itu didapat setelah Dinas Sosial DIY mengadakan acara penyerahan sertifikat akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) pada hari senin (8/1) bertempat di Aula Timur Dinas Sosial Provinsi DIY. Penyerahan sertifikat dilakukan langsung oleh Kepala Dinas Sosial DIY Bapak Drs. Untung Sukaryadi, MM, kepada para pengurus panti.
Ibu Fatimah sebagai salah satu pengurus panti dari PAM Nanggulan, memaparkan bahwa untuk medapatkan akreditasi A tidaklah mudah dan perlu keterlibatan berbagai pihak. “Tercapainya akreditasi A menjadi salah satu bentuk kontribusi dan tanggungjawab kami kepada masyarakat. Berbagai tahap dan proses yang panjang telah kami lalui, mulai dari mengisi borang dan klelengkapan administrasi Lembaga, pendafatran ke Badan Akreditasi Nasional (BAN), pendampingan akreditasi, visitasi asesor Auditor. Sampai pada penyerahan piagam akreditasi yang diselenggarakan hari ini setelah menunggu selama 3 bulan.”
Ketua Majelis Pelayanan Sosial Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, Bapak Ridwan Furqoni saat ditemui di Gedung PWM mengatakan bahwa raihan akreditasi A ke empat panti Muhammadiyah di Kulonprogo merupakan hal yang membanggakan dan patut disyukuri.
“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas kabar menggembirakan ini. Semoga keberhasilan 4 Panti Asuhan Muhammadiyah ini bisa menjadi pemacu semangat bagi panti asuhan Muhammadiyah yang lain. Bagi Panti yang sudah berhasil diharapkan bisa mempertahankan prestasi ini dan bisa meningkatkan lagi kualitas Pengasuhan dan lembaganya. Muhammadiyah sudah punya tagline sebagai gerakan berkemajuan, maka panti-panti Asuhan Muhamadiyah ke depan harus mampu berada di depan menjadi pelopor sebagai pusat pelayanan family centredan community centre.” (sp/evan)
Sumber : Sangpencerah