Inilah Sikap Orang Tua yang Bisa Menyakiti Jiwa Anak-anaknya
10Berita, Anak manusia dilahirkan ke dunia memiliki takdir hidup yang berbeda-beda. Ada sebagian anak yang mendapat perlakuan yang baik dari kedua orang tua. Tapi, ada juga anak yang selalu mendapat perlakuan yang buruk dari orang tua.
Menurut pengamatan saya, berikut ini beberapa contoh perilaku orang tua yang bisa menyakiti jiwa anak. Don’t Try This at Home!
1. Orang tua yang tidak peduli dengan perasaan anak, yang mereka pentingkan adalah perasaan mereka sendiri. Orang tua cenderung memaksakan apa yang mereka inginkan terhadap anak.
Sehingga, anak tidak dihargai sama sekali. Orang tua marah jika anak menyakiti perasaan orang tua. Tapi, mereka akan seenak saja bertindak dan berperilaku yang bisa menyakiti perasaan anak.
2. Orang tua yang berkata kasar terhadap anak-anak, ditandai dengan orang tua yang sering mengumpat dan mencaci di depan anak-anak mereka. Bahkan, terkadang orang tua sering menyalahkan apa yang dilakukan anak tanpa menjelaskan dimana letak kesalahan anak.
Pokoknya, jika apa yang dilakukan dan apa yang diinginkan anak tidak sesuai dengan keinginan orang tua maka si anak langsung akan dimarahi dan dicaci bahkan dihina. Mereka tidak bisa menasehati anak dengan cara baik-baik.
3. Orang tua yang sering bicara kasar biasanya disertai dengan kekerasan secara fisik. Jika si anak bertindak yang tidak sesuai dengan pandangan orang tua maka si anak bisa saja disiksa seperti dilempar helm, dilempar gembok pintu gerbang, dipukul dengan sapu dan lain-lain.
4. Orang tua mementingkan perasaan mereka sendiri biasanya juga mereka tidak peduli dengan anak. Seperti misalnya, orang tua tidak peduli dengan nilai sekolah, orang tua tidak peduli dengan kegiatan anak, orang tua tidak peduli dengan prestasi anak, orang tua tidak peduli dengan kebutuhan anak. Yang mereka pikirkan hanyalah kebutuhan mereka sendiri. Ini termasuk dalam tipe orang tua egois.
5. Orang tua yang bersikap memusuhi anak, orang tua merasa mereka berhak atas hidup anak. Jadi, ketika anak bertingkah tidak sesuai dengan keinginan orang tua maka anak tersebut akan dimusuhi.
Setiap anak ingin mengeluarkan pendapat maka orang tua akan langsung menanggapinya dengan amarah dan sikap bermusuhan. Kata andalah mereka adalah,
“Kamu ini hidup dibiayai orang tua dan masih ikut orang tua tapi kamu selalu menentang orang tua.”
Padahal anak menentang bukan tanpa alasan, mungkin mereka ingin menyuarakan kata hati mereka supaya orang tua lebih bisa memperhatikannya.
6. Orang tua yang mengandalkan uang dalam membesarkan anaknya. Memang, orang tua sibuk mencari uang untuk biaya keluarga. Akan tetapi, orang tua sering menggunakan kekuasaan uangnya untuk menguasai anak.
Mereka akan mengungkit-ungkit biaya dan uang yang telah mereka keluarkan untuk membiayai anak di depan anak tatkala anak melakukan hal yang tidak disukai orang tua.
7. Orang tua yang membiarkan anaknya hidup dengan dirinya sendiri. Dalam hal ini, orang tua tidak peduli dengan anak. Mereka tidak tahu apa yang dibutuhkan anak sehingga anak berjalan di jalannya sendiri tanpa bimbingan dari orang tua.
Anak hidup dengan pemikiran sendiri, anak mengambil keputusan sendiri, anak harus menghadapi masalahnya sendiri. Memang cara ini bisa membuat anak menjadi mandiri sekaligus merasa kesepian.
6. Orang tua yang sibuk bekerja dan sibuk dengan bisnis dan urusan sendiri sehingga mereka mengabaikan anak-anaknya. Anak tidak hanya butuh uang untuk dibesarkan, tapi perhatian dari orang tua sangat dibutuhkan anak.
7. Kedua Orang tua yang sering bertengkar dihadapan anak juga bisa berdampak buruk bagi anak. Apalagi pertengkaran itu berakhir dengan kekerasan yang juga melibatkan anak. Anak dijadikan pelampiasan emosi kedua orang tua, padahal anak tidak tahu apa-apa.
Lalu, apa yang biasanya dilakukan anak yang hidupnya tersakiti oleh orang tua?
1. Ada beberapa anak yang mengungkapkan rasa berontaknya dengan melakukan hal negatif, mereka melakukan apa yang ia suka tapi kelakuan itu cenderung berdampak merugikan diri sendiri, mereka cenderung akan menyakiti dirinya sendiri tanpa ia tahu.
Misalnya mereka akan menjadi anak yang bandel, berbuat kejahatan, suka berkelahi, suka minum-minuman keras, suka menghamburkan uang tanpa alasan yang jelas, bahkan yang paling parah mereka bisa membunuh dirinya sendiri.
2. Ada beberapa anak yang memilih bersikap tidak peduli dan santai-santai saja. Mereka bersikap masa bodoh dan cuek. Mereka juga tidak peduli dengan apa yang dilakukan orang tua terhadapnya.
Pokoknya anak jenis ini akhirnya tidak memiliki rasa kepedulian karena anak ini meniru apa yang telah diajarkan oleh orang tuanya. Orang tua yang tidak peduli dengan anak-anaknya. Maka si anak juga menjadi tidak peduli dengan orang tua.
3. Ada sebagian anak yang berhati mulia, walau mereka telah disakiti oleh orang tua. Mereka tetap patuh kepada orang tua. Mereka selalu mengikuti keinginan orang tua. Mereka dengan ikhlas menerima perlakuan orang tua terhadap mereka.
4. Ada sebagian anak juga bersikap memberontak. Tapi, dalam hal ini, mereka memberontak secara positif. Akibat kurangnya rasa kepedulian orang tua terhadap anak, maka anak dengan jenis ini akan selalu melakukan apa yang ia suka akan tetapi apa yang ia suka itu harus berdampak positif bagi dirinya sendiri.
Jenis anak ini akan menunjukkan jika ia mampu menjadi anak baik walau segala apa yang ia lakukan tidak pernah berkenan di hati orang tua.
Walaupun apa yang ia lakukan tak pernah dihargai, anak ini akan terus membuktikan jika ia bisa hidup di jalannya sendiri. Akan tetapi, biasanya anak ini memiliki prinsip hidup yang kuat.
Ia akan menentang orang tua jika orang tua tidak sepaham dengan prinsip hidupnya. Pada intinya, jenis anak ini menjalani hidupnya sesuai dengan prinsip hidupnya sendiri. Jenis anak ini akan melakukan apa yang ia suka asalkan apa yang ia suka itu berdampak baik bagi hidupnya dan tidak merugikan orang lain.
Sebagai anak, kita dituntut untuk selalu berbakti kepada orang tua. Jika kita melawan orang tua sedikit saja maka kita akan mendapat dosa. Akan tetapi, anak juga butuh sekali diperlakukan dan dididik dengan baik supaya jiwa anak tidak terganggu dan tersakiti. Buatlah anak merasa nyaman dan aman hidup di dunia ini.
Oleh karena itu, sebelum anda memutuskan untuk memiliki anak. Pikirkanlah cara mendidik dan mengasuh anak dengan baik. Jangan sakiti hati anak jika anda tidak ingin disakiti oleh anak.
Kelak jika orang tua sudah sangat renta, maka orang tua butuh anak untuk bisa merawat orang tua di hari senjanya. Oleh karena itu perlakukan anak anda dengan sebaik-baiknya.
Bagi anak-anak yang telah tersakiti oleh perilaku orang tua. Tetaplah doakan kedua orang tua kita. Karena pintu surga akan terbuka bagi anak-anak yang selalu mendoakan orang tuanya. Jangan pernah menyakiti diri sendiri dan sayangilah diri kita sendiri.
Sekian dan terimakasih.
Sumber: nugraheniismyname.wordpress.com