OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 20 Januari 2018

"Mengapa masih menyuarakan pendapat via Sosmed, Padahal yang punya Yahudi, Katanya BOIKOT..."

"Mengapa masih menyuarakan pendapat via Sosmed, Padahal yang punya Yahudi, Katanya BOIKOT..."


10Berita,  "Mengapa menyuarakan pendapat via Sosmed. Padahal yang punya itu Yahudi. Katanya boikot."

Pernah ada yang nyinyir begitu? Kalau ada maklum saja. Mereka lupa bahwa saat ini, suka tidak suka 'Yahudi dkk' menguasai dunia.

Informasi, hiburan, industri, ekonomi, perbankan, sabun dan sampo hingga pulsa telpon ada jaringan yang terkait dengan mereka.

Dan itu adalah hasil KERJA KERAS LEBIH DARI PULUHAN TAHUN mereka.

Lalu bagaimana? Melepaskan diri utuh dari dunia yang mereka kuasai adalah mustahil. Boikot bisa berlaku untuk hal-hal yang bisa dicari alternatif. Semisal tidak makan ayam goreng merek tertentu yang berafiliasi ke mereka, tapi beli ayam goreng lokal.

Tapi bagaimana misalnya dengan sosmed? Saya tahu tidak ada penggantinya saat ini. Kalau pun ada, daya jangkauannya rendah. Jadi realistis saja. Saya pakai alat miliknya 'Yahudi' untuk melawan mereka.

Eh kok pakai tanda petik itu? Ya, bukan semua Yahudi. Karena Rasulullah dan para salafus shalih telah mencontohkan. Tetap berhubungan dengan siapapun, apapun bangsa dan agamanya. Tapi bila mereka menyerang Islam, nah beda urusan. Situ menghargai kami juga. Situ jual kami beli obral.

Nah soal pakai alat mereka?

Itu begini: Seperti gerilyawan kemerdekaan Indonesia memakai senjata Belanda untuk melawan Belanda. Titik.

Gampang kan? Masih mau nyinyir pejuang kemerdekaan gara-gara pakai senjata buatan Belanda?

(Sayid Fadhil Asqar)

Sumber : PORTAL ISLAM