Oposisi Mesir Menyerukan Boikot Pemilu
MEM
Dr. Abdul Mun'im Abul Futuh
10Berita –Tokoh oposisi Mesir, termasuk mantan kandidat presiden, menyerukan pemboikotan pemilihan presiden yang akan dijadwalkan bulan Maret nanti.
Kandidat presiden 2012 yang juga Ketua Partai Mesir al-Qawiyah Abdel Moneim Aboul Fotouh (Dr. Abdul Mun’im Abul Futuh), dan mantan bakal calon presiden untuk pemilihan 2018, Mohammad Anwar Sadat, membuat sebuah pernyataan bersama pada hari Ahad, dengan mengatakan bahwa pemilihan tersebut telah “kehilangan semua kredibilitasnya”.
“Kami mendesak orang-orang mulia kami untuk memboikot pemungutan suara dan tidak mengenali apapun hasilnya,” kata pernyataan tersebut dilansir dari Anadolu Agency.
Baca: Pemerintah Mesir Menangkap Jendral ‘Penantang’ Presiden al Sisi
Hazem Hosny dan Hisyam Genena, ajudan kampanye utama Jenderal Sami Anan, Mantan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Mesir tahun 2005 dan 2012, dan kandidat calon presiden, juga menandatangani pernyataan tersebut, menurut media setempat.
Pemilihan Presiden (Pilpres) Mesir dijadwalkan berlangsung 26-28 Maret.
Mantan jenderal angkatan darat, al-Sisi berkuasa pada 2014, memainkan peran utama dalam kudeta militer 2013 di Mesir, dengan pemenjaraan presiden yang terpilih dalam Pemilu yang bebas dan jurdil, Mohammad Mursi.
Sepekan ini, beberapa calon calon presiden Mesir seperti Mantan PM Mesir Ahmed Shafiq dan Pengacara Mesir Khaled Ali diberitakan mengundurkan diri, termasuk penantang utama Presiden Abdul Fattah al-Sisi, Sami Anan ditangkap dan dijebloskan dalam penjara militer tanpa alasan jelas.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Kampanye Pemilihan Sami Anan, Ahmed Abed Rabbo kepada Aljazeera mengatakan, penangkapan Sami Anan murni bermotif politik dengan dugaan Presiden Abdul Fattah al-Sisi berusaha mencegah para kandidat agar tidak maju dalam pemilihan presiden.*/Sirajuddin Muslim
Sumber :Hidayatullah.com