Pelapor Alfian Tanjung Dicecar Pertanyaan soal Komunisme di Tubuh PDIP
10Berita , Jakarta – Staf hukum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tanda Perdamaian Nasution dihadirkan dalam persidangan Ustadz Alfian Tanjung (UAT). Tanda dimintai keterangan sebagai saksi pelapor di hadapan Majelis Hakim. Salah satu pertanyaan krusial yang diajukan Hakim Ketua Mahfudin, tentang kerugian yang dirasakan oleh PDIP terkait cuitan UAT yang menyebut, “PDIP isinya 85% Kader PKI.”
“Ketua PDIP sudah sejak awal bilang bahwa partai kami tidak ada sangkut pautnya dengan PKI. Dengan adanya cuitan Twitter terdakwa dan juga berita dari sebarr.com, maka akan merugikan PDIP,” ungkap Tanda.
Tanda menambahkan, di kalangan masyarakat muncul isu bahwa PDIP adalah partai komunis baru. Sehingga, menghilangkan suara saat adanya pemilihan dalam laga politik. Lebih lanjut, Tanda pun dicecar pertanyaan tentang paham komunis di dalam tubuh PDIP.
Tanda pun menampik adanya paham terlarang itu di tubuh partai. Ia mengatakan bahwa PDIP berdasarkan Pancasila dan tidak menganut paham lain. “Kami berdasarkan dengan Pancasila, dan tidak boleh berapaham selain itu,” tegas Tanda.
Hakim juga menyinggung seputar seleksi penerimaan anggota PDIP terutama tentang pemahaman yang dianut oleh para kader. Tanda menjelaskan, untuk menjadi kader hanya butuh mengisi biodata saja. Begitu pula dirinya, pada tahun 2010 resmi menjadi kader PDIP hanya bermodal biodata.
“Bagi saya, PKI sudah habis,sudah dibubarkan dan pahamnya sudah nggak ada lagi. Jadi menurut saya sudah cukup dengan biodata tadi itu,” ungkapnya.
Terkait permasalahan Komunis, salah satu pengacara UAT, Munarman SH menimpali saat giliran PH berbicara. Munarman mengutip perkataan Menteri Pertahanan bahwa bahaya laten PKI benar-benar ada. Siapa yang mengatakan tidak ada kebangkitan PKI gaya baru, maka dia adalah PKI itu sendiri.
“Ini Menhan yang bicara, dan juga berdasarkan data dari militer bahwa ada bahaya laten kebangkitan PKI. Jika saudara saksi (Tanda, red) berkata PDIP tidak ada kaitannya dengan PKI, maka saya ungkapkan berdasarkan fakta, Ribka Tjiptaning kader PDIP adalah anak seorang PKI, dan ia bangga bahkan menulis buku yang berjudul Anak PKI Masuk Parlemen,” ungkap Munarman.
Reporter: Muhammad Jundii
Editor: Syafi’i Iskandar
Sumber : Kiblat.