Senjata Anggota Brimob Penembak Kader Gerindra Jadi Sorotan IPW
10Berita , Jakarta – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane meminta Polda Jabar segera mengungkap secara transparan kasus penembakan yang menewaskan kader Partai Gerindra oleh anggota Brimob di Sukasari Bogor.
“Dari penelusuran IPW, setidaknya ada lima hal yang perlu diungkapkan Polda Jabar ke publik agar kasus penembakan ini terang benderang dan tidak terkesan ditutup-tutupi,” ungkap Neta dalam keterangan persnya, Selasa (23/01/2018).
Senjata api yang digunakan pelaku menjadi sorotan pertama IPW, apakah bertipe Glock 17 atau HS 9. Neta mengungkapkan, tipe Glock 17 adalah senjata organik Densus 88 dan para perwira di Brimob. Sedangkan HS 9 merupakan senjata organik Brimob lapisan bawah, terutama yang berpangkat brigadir.
“Beberapa saksi mata sempat menyebutkan, senjata yang digunakan pelaku adalah tipe Glock 17,” ungkap Neta.
Kemudian pemilik moge BMW B 4559 BKD yang dikendarai pelaku juga menjadi tanda tanya. “Apakah seorang anggota Brimob berpangkat Briptu memang wajar memiliki motor mewah tersebut? Apakah gajinya dari Brimob memang cukup untuk membeli motor mewah itu?” ungkap Neta heran.
Selain itu, Neta mempertanyakan sosok yang mencakar wajah Rio, teman korban. Sehingga cengkeraman Rio terhadap tangan pelaku yang sedang menodongkan senjata api terlepas dan membuat pelaku bebas melepaskan tembakan yang mematikan korban.
“Keempat, siapa wanita LS 23 tahun dan kenapa dia terluka di dalam kasus penembakan itu. Dan siapa anak di bawah umur berinisial AP dan kenapa dia terluka dalam kasus penembakan itu,” tambahnya.
Selanjutnya, IPW meminta Propam untuk memeriksa atasan pelaku. “Kenapa membiarkan yang bersangkutan (pelaku) bebas membawa senjata api di tengah malam, meski tidak sedang bertugas,” kata Neta.
Dari sini, ia menegaskan agar jajaran kepolisian dapat secara maksimal mengawasi anggotanya. Sehingga tidak bersikap arogan, semena mena serta tidak bergaya seperti koboi dengan senjata apinya.
“Jika jajaran kepolisian tidak serius menangani kasus ini, dikhawatirkan aksi koboi koboian jajaran bawah Polri akan terus berulang,” tukasnya.
Reporter: Muhammad Jundii
Editor: M. Rudy
Editor: M. Rudy
Sumber: Kiblat.