OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 27 Januari 2018

Soal Bantuan, Palestina Abaikan Ancaman Trump

Soal Bantuan, Palestina Abaikan Ancaman Trump


Seorang anak Palestina di Gaza sedang disuapi ayahnya

10Berita, RAMALLAH, Palestina mengabaikan ancaman baru Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menahan bantuan ratusan juta dolar pada Kamis (25/1/18).

Di Davos, Swiss, Trump menyebut Palestina “tidak menghormati” Amerika Serikat dengan menolak bertemu dengan Wakil Presiden Mike Pence dan mengancam akan menahan bantuan dana untuk Palestina.

Juru bicara Presiden Mahmoud Abbas mengatakan mereka tidak akan bertemu dengan pemerintah Amerika Serikat sampai Washington menarik keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Zionis “Israel”.

“Jika pemerintah Amerika tidak mencabut keputusan mereka untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota ‘Israel’, mereka akan tetap di luar meja (perundingan),” kata Nabil Abu Rudeina.

Seorang pejabat senior Palestina lainnya, Hanan Ashrawi, mengatakan kepada AFP, “Tidak bertemu dengan penindas Anda bukanlah tanda tidak hormat, itu tanda harga diri,” tegas pejabat senior Palestina lainnya, Hanan Ashrawi, kepada AFP

“Palestina tidak menghormati kami sepekan lalu dengan tidak mengizinkan wakil presiden kami yang luar biasa menemui mereka,” kata Donald Trump dalam pertemuan dengan Perdana Menteri penjajah, Benjamin Netanyahu, di Davos, Swiss.

“Kami memberi mereka ratusan juta dolar AS,” ujar Trump lagi.

“Uang itu tidak akan diberikan kepada mereka kecuali mereka duduk dan merundingkan perdamaian,” katanya sebagaimana dikutip AFP.

Amerika Serikat sudah menangguhkan bantuan puluhan juta dolar bagi badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina.

Palestina membekukan hubungan setelah Trump pada 6 Desember 2017 lalu mengakui Yerusalem sebagai ibu kota wilayah jajahan Zionis itu. Palestina memandang Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Keputusan Trump melanggar konsensus internasional puluhan tahun lalu yang menyepakati status Yerusalem harus dirundingkan antara para pihak. (*)

Sumber: Antara,  Salam Online.