OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 22 Februari 2018

Beda Poligami dan Pelakor, bagai Surga dan Neraka?

Beda Poligami dan Pelakor, bagai Surga dan Neraka?


Foto: Health Line

10Berita, BARU-BARU ini kasus perebutan suami orang alias pelakor ramai diperbincangkan. Pengkhianatan, perselingkuhan dan pelakor memang terlarang dalam Islam. Itu adalah perbuatan dosa. Itulah yang membuat pelakor yang yang menikah atau berselingkuh dengan suami orang sering diidentikan sebagai prilaku negatif dan dipandang buruk di masyarakat. 

Sayangnya, tak sedikit orang yang mengkaitkan perbuatan pelakor ini dengan salah satu syariat yang dibolehkan dalam Islam yaitu poligami. Padahal, poligami merupakan salah satu perkara yang diatur dalam ajaran Islam secara jelas dan tegas. Dalilnya terdapat dalam firman Allah:

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.” (QS An-Nisaa’4: 3)

Meski demikian, nyatanya di masyarakat, poligami masih terbilang kontroversial. Pro dan kontra  masih terjadi. Ada yang mendukung ada juga yang mencelanya. Seperti halnya yang tampak pada postingan dalam halaman Facebook Taaruf Hijrah Memantaskan Diri.

Postingannya berjudul ‘UKHTI, MENIKAHLAH DENGAN SUAMI ORANG, JIKA …‘ yang sepintas seolah berisi anjuran bagi wanita untuk menerima poligami itu menuai banyak reaksi.

Inilah isi tulisan dalam postingan tersebut.

UKHTI, MENIKAHLAH DENGAN SUAMI ORANG, JIKA:

– Jika kamu belum bersuami

– Jika lelaki yang kau cintai belum limit 4

– Jika dia sudah bisa mencukupkan nafkah lahir batin serta ilmu agama kepada istri sebelumnya

– Jika dia juga cinta dan mau menikah denganmu secara sah menurut agama & negara.

Karena lelaki shalih adalah aset umat. ia dianjurkan untuk berbagi keshalehan, ilmu dan nafkah karena walaupun katakanlah jumlah lelaki dan wanita seimbang, tapi jumlah lelaki SHALIH siap nikah di akhir zaman sangat sedikit. lebih baik mana menikah dengan suami orang atau dengan orang yang agamanya acak-acakan ?

Namun jika engkau memang menginginkan lelaki yang belum beristri, ya silahkan. masing-masing punya kriteria idaman. namun apakah engkau tetap mempertahankan prinsip kekeuh itu andai nanti tak jua menikah ? apakah engkau akan menolak jika nanti datang pria shaleh yang dia sudah beristri ? harus direnungkan dari sekarang yah 🙂

Kita sering terbius dengan cerita cinta novel yang so sweet, namun tak tahan mendengar kisah cinta segitiga Nabi Ibrahim-Sarah-Hajar yang penuh lika-liku. yang mereka memang merasakan cobaan berat, sangat berat, namun dari rahim keluarga poligami mereka lahirlah Nabi-nabi Bani Israil dan Nabi-Nabi Bani Ismail, yang kemudian hari lahirlah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. berarti Rasulullah berasal dari bangsa yang lahir dari rahim Poligami. lalu apakah pantas kita mencaci-maki syariat Poligami ?

“Engkau boleh merasa belum siap, tapi jagalah lisanmu dari mencaci-maki syariat Allah itu, oke ?

Bersama postingan tersebut juga diunggah sebuah foto bertuliskan, “Waspada propaganda feminis menyerang poligami secara halus.”

Unggahan tersebut tentunya bisa jadi renungan bagi semua orang baik laki-laki maupun perempuan dalam meninjau kembali permasalahan poligami dan kasus pelakor yang saat ini sedang marak diperbincangkan publik.

Pelakor itu perbuatan dosa, sedangkan poligami, sekalipun dibolehkan, tetap memiliki ketentuan. Jika terpenuhi, bisa saja membuahkan surga, tapi jika dilanggar mungkin saja bisa mendatangkan neraka. Yang jelas, semua perbuatan di dunia (baik ataupun buruk), ada konsekuensinya.

Intinya, perlu sikap dan pemikiran yang bijak dalam memandang dua perkara yang masih kontroversial ini. Meski sekilas saling beririsan, keduanya jelas berbeda dalam aturan dan hukum Islam.[]

SUMBER: FACEBOOK TAARUF HIJRAH MEMANTASKAN DIRI

Related Posts:

  • Ini Bedanya Cara Menangani Istri atau Suami Ngambek Ini Bedanya Cara Menangani Istri atau Suami Ngambek Ini Bedanya Cara Menangani Istri atau Suami Ngambek Ketika istri ngambek, suami pusing. Ketika suami ngambek, istri bingung. Sebenarnya ada perbedaan cara menangani istri n… Read More
  • Mengasuh Anak Mengasuh Anak 10Berita,  JAKARTA -- Pendidikan terbaik bagi seorang anak tentu saja berada di bawah pengasuhan orang tua kandung. Secara fitrah naluriah, mereka akan membesarkannya dengan penuh cinta dan kasih saya… Read More
  • Menyoal Suami Pelit Menyoal Suami Pelit 10Berita, JAKARTA -- Keluarga dibentuk atas dasar keimanan. Islam telah mengatur peran dan tanggung jawab masing-masing di dalam keluarga. Suami dan istri memiliki peran yang saling melengkapi. Jika … Read More
  • Inilah Beberapa Perilaku Suami yang Dibenci Allah Inilah Beberapa Perilaku Suami yang Dibenci Allah Dewasa ini banyak perilaku-perilaku suami yang menyimpang dari ketentuan Allah SWT dan telah melanggar hak-hak isterinya. Oleh karena itu perlu sekali para suami mengeta… Read More
  • Jangan Hanya Fokus Ajarkan Calistung, Didik Anak 4 Kemampuan IniJangan Hanya Fokus Ajarkan Calistung, Didik Anak 4 Kemampuan Ini Jangan Hanya Fokus Ajarkan Calistung, Didik Anak 4 Kemampuan Ini Sahabat Ummi, orangtua saat ini akan merasa amat bangga jika di usia kecil anak-anaknya sudah … Read More