Ini Tanggapan Berbagai Maskapai Penerbangan Soal Pramugari Wajib Hijab di Aceh
10Berita – Tertanggal 18 Januari 2018, Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali, telah mengeluarkan sebuah surat edaran yang mewajibkan setiap pramugari semua maskapai yang mendarat di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blangbintang, Aceh Besar, untuk berhijab.
Dalam surat yang ditujukan kepada GM Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, Citilink, Sriwijaya Air, Wings Air, AirAsia, dan Firefly, Bupati Aceh Besar mewajibkan semua pramugari diwajibkan untuk berpakaian muslimah, jika mendarat di Bandara SIM Blangbintang mulai 1 Februari 2018.
Berikut tanggapan sejumlah maskapai penerbangan terkait aturan wajib hijab pramugari jika mendarat di Bandara SIM Blangbintang:
Lion Air
Manajer Lion Air Grup Banda Aceh Andi Jamal, menyatakan semua pramugari yang melakukan penerbangan ke Bandara SIM akan mengenakan jilbab dan berpenampilan muslimah. Saat ini manajemen Lion Grup sedang melakukan proses pengadaan jilbab yang nantinya akan dibagikan ke seluruh pramugari.
“Lion Air masih dalam proses pengadaan. Insyaallah secepatnya dari pihak Lion Group mudah-mudahan bisa menjalankan aturan sesuai dengan instruksi Pak Bupati,” kata Andi kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (31/1).
Andi menjelaskan, Lion Grup menaati aturan yang ada dan siap menjalankannya sesuai kebijakan pemerintah setempat. Dalam waktu dekat, pramugari akan berjilbab terutama dengan tujuan penerbangan ke Banda Aceh.
Sementara untuk Batik Air, pramugarinya telah mengenakan jilbab sejak sebulan lalu. Hal itu dikarenakan sebelumnya, surat edaran soal jilbab itu telah dikeluarkan oleh Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.
AirAsia
Berbeda dengan Lion Air, maskapai penerbangan AirAsia hanya akan menggunakan jasa pramugara untuk penerbangan ke Aceh setelah provinsi di Indonesia tersebut menerapkan bahwa pramugari wanita muslim harus mengenakan jilbab saat tiba di wilayah itu.
“AirAsia mengakui peraturan yang diberlakukan oleh otoritas wilayah Aceh. Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa operasi kami sesuai dengan itu,” ujar seorang pejabat di AirAsia dalam pernyataan yang dikutip The Star, Kamis.
Pejabat ini menjelaskan bahwa untuk sementara semua penerbangan AirAsia dari dan ke Aceh akan dioperasikan oleh awak kabin laki-laki.
Citylink
Sementara itu Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia, Beny Butar Butar mengatakan pihaknya sudah sejak Maret 2016 masuk ke Aceh dan pramugarinya mengenakan hijab. (Antara/Gr/Ram)
Sumber : Eramuslim