OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 05 Februari 2018

Mayjen (Purn) Tatang Zaenudin: Peneror Saya Tak Akan Tidur Nyenyak

 Mayjen (Purn) Tatang Zaenudin: Peneror Saya Tak Akan Tidur Nyenyak


10Berita, Mayor Jenderal TNI (Purn)Tatang Zaenudin berharap pihak kepolisian segera menindak pelaku teror yang menembaki rumahnya. Tatang pun menyebut para pelaku teror tersebug tak akan tidur dengan nyenyak karena aparat penegak hukum segera menemukan keberadaan mereka.

“Saya Mayor Jenderal TNI Purnawirawan Tatang Zaenudin ingin menyampaikan kepada kalian yang telah meneror kami, bahwa mulai hari ini, kalian tidak akan dapat tidur dengan nyenyak, karena aparat penegak hukum akan menemukan kalian dimanapun kalian berada saat ini,” kata Tatanb di Jakarta, Minggu (4/2).

Selasa (30/1) lalu, kediaman jenderal berbintang dua purnawirawan yang sempat masuk bursa pencalonan gubernur di Jawa Barat ini ditembak oleh orang tak dikenal. Lokasi rumah Tatang ada di Jl. Bukit Pasir No. 49 RT/RW 001/012 Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

“Sampai detik ini, kami pihak keluarga sangat yakin bahwa kami tidak memiliki musuh ataupun persoalan kepada pihak manapun, walaupun bangak orang yang mengaitkan teror ini karena perjalanan politik saya beberapa bulan lalu, yang mewarnai Bursa Bakal Calon Gubernur Jawa Barat, tetapi saya yakinkan bahwa itu tidak benar,” jelas Tatang.

Kebenaran tentang motif teror kepadanya sekeluarga kata Tatang akan terungkap, jika pelakunya tertangkap dan siapa dalangnya. Tatang meminta kepada pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk segera bertindak demi memperoleh keadilan hukum.

Tindakan teror dengan senjata, lanjut Tatang, sebagai kejahatan besar yang harus menjadi perhatian aparat penegak hukum. Jika pelakunya tidak segera tertangkap, maka tindakan teror-teror di kemudian hari akan tumbuh, dikarenakan ketidakmampuan aparat dalam melindungi masyarakat.

“Jika teror ini dilakukan untuk membungkam suara kami yang selalu lantang menolak ketidakadilan dan istiqomah dalam membela kebenaran, maka 1000 peluru pun tidak akan mampu membungkam kami,” ujar Tatang.

Tatang menyebut hingga kini pihak kepolisian hanya memeriksa lokasi kejadian, tetapi belum mengirim tim ahli forensik ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tatang pun berharap mendapatkan kejelasan tentang jenis peluru yang ditembakkan.

Sumber : http://harakatono.com