Mendapat Rapor Buruk, Pemboikot Qatar dan Israel Jadi Sorotan Badan HAM Dunia
Negara Pemboikot Qatar bantah tindakannya melanggar HAM. (aljazeera.net)
10Berita – Bern. Organisasi Swiss untuk Perlindugan Hak Asasi Manusia (SPH) mengecam respon Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Israel terhadap laporan yang dikeluarkan Badan HAM PBB (UNCHR) baru-baru ini. Selain itu, SPH menyeru mereka agar menghormati hak-hak asasi manusia dan menghentikan berbagai pelanggaran.
Dilansir Aljazeera.net, Ahad (04/02/2018), SPH juga mengapresiasi upaya yang dilakukan UNCHR. Sejauh ini, UNCHR dinilai berhasil dalam upaya mempromosikan HAM, mendokumentasikan pelanggaran dan menuntut pertanggung jawaban pelaku.
Sebelumnya, negara-negara pemboikot Qatar menilai laporan UNCHR menyesatkan. Badan HAM PBB itu menyebut pemboikotan yang dilakukan pada Qatar melanggar hak-hak manusia.
Dalam laporannya, UNCHR menyebut, “Pemboikotan Qatar mengakibatkan ribuan pelanggaran HAM, ekonomi, sosial, politik, dan agama. Selain juga berpeluang meningkat menjadi perang ekonomi.”
Laporan itu yang ditolak mentah-mentah oleh Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir. Melalui perwakilan mereka di Jenewa, keempat negara itu mengeluarkan keterangan resmi yang menyebut laporan tersebut menyesatkan. Mereka juga menilai utusan UNCHR tidak objektif karena mengeluarkan laporan beberapa waktu setelah berkunjung ke Doha.
Selain mengecam para pemboikot Qatar, SPH juga mengecam keras respon Israel atas laporan serupa. Dalam laporannya, UNCHR menyebut ada beberapa perusahaan asing yang mendukung permukiman Yahudi di tanah Palestina.
“Israel berupaya menekan Komisi agar menunda perilisan daftar ini,” sebagaimana tertulis dalam laporan UNCHR. Badan HAM itu menjelaskan, permukiman Yahudi berdampak negatif terhadap hak-hak sipil, politik dan sosial rakyat Palestina. (whc/dakwatuna)
Sumber: Aljazeera, dakwatuna