OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 12 Februari 2018

Siyono Jilid 2, MJ Diculik Densus Dalam Keadaan Sehat Dan Pulang Tinggal Nama

Siyono Jilid 2, MJ Diculik Densus Dalam Keadaan Sehat Dan Pulang Tinggal Nama


10Berita, Satu lagi kasus penyiksaan dan pembunuhan dilakukan Detasemen Khusus (Densus) 88 terhadap seorang Muslim. Beberapa waktu lalu, kasus seperti itu pernah menimpa Siyono di Klaten dan kali ini yang menjadi korban kebrutalan Densus 88 adalah Muhammad Jefri alias Abu Umar (32).

Muhammad Jefri diculik Densus 88 di Jl. Jenderal Sudirman, Desa Cipancuh, Kecamatan Haurgelis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Rabu (7/2/2018). Istrinya ASN (18) juga ikut dibawa dengan dalih untuk dimintai keterangan.

“Yang kami bisa sampaikan sementara dilakukan penangkapan terhadap dua orang di Indramayu. Ini terkait dengan beberapa peristiwa yang terjadi di Indonesia. Nanti akan kita dalami lagi peran-peran yang bersangkutan,” kata Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seperti dilansir detik.com.

Muhammad Jefri yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang es, diklaim terlibat dalam kegiatan kelompok “teroris” di Indonesia.

Namun tersiar kabar di media sosial bahwa Muhammad Jefri telah meninggal dunia selama dalam tahanan Densus 88.

“Beberapa hari yang lalu ikhwan atas inisial MJ di tangkap di indramayu. Selang sehari istrinya pun diambil tuk di mintai keterangan.. tadi pagi istrinya beritahu istri ana bahwa MJ insya Allah telah Syahid mereka semua di bawa ke Lampung menemui ortu MJ… setelah itu tidak ada kabar lagi…. Setelah ditangkap hidup hidup dan pulang jadi mayat,” demikian kabar yang beredar di media sosial Facebook dan sejumlah grup Telegram.

Kematian yang terjadi pada Muhammad Jefri ini menurut pengamat terorisme Mustofa B Narahwardaya sama seperti kasus kematian Siyono Klaten. Saat itu, Siyono diculik Densus 88 setelah menunaikan sholat Maghrib berjamaah di sebuah Masjid yang berada disamping rumahnya. Beberapa hari kemudian, Siyono dibawa pulang Densus 88 sudah menjadi mayat.

“Komnas HAM harus turun tangan. Jika perlu kembali meminta pada pihak yang netral untuk mengotopsi jenazah MJ karena pihak keluarga dikabarkan tidak boleh melihat jenazah korban. Ini mirip Siyono. Dijemput sehat, pulang jadi mayat,” Mustofa yang juga pengurus PP Muhammadiyah menulis di akun Twitter-nya pada Ahad (11/2).

Perlu diketahui, kasus serupa pernah terjadi dan menimpa Siyono dari Klaten. Pada awal Maret 2016, Densus 88 menculik Siyono dalam keadaan sehat, namun dua hari kemudian, Siyono dipulangkan sudah menjadi mayat.

Muhammadiyah bersama Komnas HAM kemudian melakukan autopsi atas permintaan pihak keluarga Siyono. Muhammadiyah bersama Komnas HAM merilis hasil autopsi jenazah Siyono yang meninggal usai diculik Densus 88. Dari hasil autopsi itu diketahui Siyono meninggal akibat sejumlah luka di tubuhnya yang diduga merupakan penganiayaan yang dilakukan Densus 88 saat proses interograsi.

“Ada temuan-temuan luka bersifat intravital atau terjadi sewaktu hidup akibat kekerasan di tubuhnya. Itu temuan mata, kita tingkatkan dengan laboratorium secara mikroskopis,” kata ketua tim dokter forensik dokter Gatot dalam jumpa pers di Komnas HAM, Jl Latuharhari, Jakarta Pusat pada Senin (11/4/2016).

Sumber : arrahmah.com