OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Sabtu, 24 Februari 2018

Ustad Abdul Somad Ingatkan Bersatu Lawan Intoleransi

Ustad Abdul Somad Ingatkan Bersatu Lawan Intoleransi

UAS menyerukan agar setiap kaum Muslimin berjuang dengan jabatan yang ia punya untuk memperjuangkan Islam

Munawir

stadz Abdul Somad (UAS) dan mengikuti kumandang zikir dalam rangka memperingati 13 tahun tsunami Aceh

10Berita , Isu intoleransi menjadi tema utama dalam safari dakwah Ustad Abdul Somad (UAS), di Masjid Jogokariyan, Jum’at (23/02/2018) siang.

Tablig akbar dengan tema “Muslim Bersatu lawan Intoleransi” ini mampu menyedot ribuan jama’ah hingga memenuhi ruas jalan sekitar masjid.

Terkait intoleransi yang akhir-akhir ini yang sering menimpa kaum ulama dan para ustad, ia mengaku tak merasa takut.

“Apalagi yang saya takutkan dengan orang gila, saya sekarang duduk dengan Bapak Kapolri, saya ditikam beliau pun juga,” kata beliau disambut tawa oleh ribuan jamaah.

Ustad yang juga populer di jagat media sosial ini percaya kalau ummat Islam ini benar-benar menjaga ulamanya. Menurutnya,  yang harus melaporkan kasus-kasu intoleransi terhadap ulama haruslah ummat Islam indonesia, sebagai bentuk cinta mereka.

Lulusan Universitas Al-Azhar Mesir dan Darul Hadits Maroko ini tak pernah marah dengan intoleransi yang ia dapatkan.

“Tapi mereka (penindas ummat Islam dan ulama)  haruslah diberi pelajaran, agar tak terulang lagi pelanggaran hukum yang bertuju ke ummat Islam,” demikian pesannya.

Soal berinteraksi dengan orang-orang non Muslim, da’i asal Riau ini mengingatkan untuk menjaga adab kepada mereka, seperti halnya yang telah dicontohkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi Wassallam.

“Jangan sampai beda agama kita cari-cari kesalahannya, cari masalah, apalagi sesama kaum muslimin.”

Dalam menghadapi respon buruk yang sering ia dapati, ustad yang biasa disapa UAS ini selalu mengedapankan langkah klarifikasi.

Soal ceramah dengan nada keras ia mengatakan, “Ustadz Abdul Somad keras, ceramahnya teriak-teriak, kalau pelan orang ngantuk,” imbuhnya dikuti tawa jamaah.

Tak lupa ia menyerukan kepada setiap kaum Muslimin haruslah berjuang dengan jabatan yang ia punya, memperjuangkan Islam dengan kemampuan yang tiap kaum Muslimin punya akan sangat efektif.

“Polisi menjaga ulama, pengacara membuka kuasa hukum untuk orang-orang tak mampu yang benar, bank syariah meningkatkan kesejahtraan ummat,” pungkasnya.*/kiriman M. Izzul Muslimin (Jogja)

Sumber : Hidayatullah.com