OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Senin, 05 Maret 2018

Coba Intervensi, CIIA Nilai Australia Paranoid dan Punya Dendam pada Sosok Ustadz ABB

Coba Intervensi, CIIA Nilai Australia Paranoid dan Punya Dendam pada Sosok Ustadz ABB



10Berita, BANDUNG - Direktur The Community Ideological of Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menyatakan bahwa sikap Australia terkait Ustadz Abu Bakar Baasyir (ABB) merupakan langkah mencoba intervensi kedaulatan hukum terhadap hukum Indonesia.

"Sikap Pemerintah Australia paranoid, sudah mencoba intervensi kadaulatan hukum negara Indonesia. Harusnya mereka tau diri, bukan sebaliknya menunjukkan arogansi," katanya dalam keterangan tertulisnya kepada voa-islam.com, Senin (05/03).

"Kita berharap pemerintah Indonesia tidak disetir oleh pihak Asing dan antek-anteknya yang beroperasi di Indonesia dalam masalah kedaulatan hukum," lanjutnya.

Soal Ustad ABB, sambung Harits Indonesialah yang paling tahu kondisi segala sesuatunya bukan negara Australia.

"Bisa saja Australia atau negara Barat lainnya mengucurkan dana hibah untuk isu terorisme atau kerja sama dibidang lainnya dengan Indonesia, namun bukan berarti para donatur bisa seenaknya mengatur nasib WNI dan kadaulatan NKRI dalam aspek hukum dan politik keamanan," jelasnya.

"Sikap yang sama seperti Australia bisa juga bakal muncul dari negara-negara donatur lainnya seperti Amerika, menekan Indonesia dengan atas nama War On Terrorism," tambahnya.

Harits mengingatkan jika terkait kasus bom Bali dimana banyak warga Australia jadi korban, bukankah Ustad ABB sudah tuntas jalani hukuman berdasarkan putusan pengadilan. Dan itu tidak terkait dengan kasus bom Bali 1,2 dan Marriot.

"Dan sekarang masih jalanin vonis hukuman terkait kasus Janto Aceh. Terus keadilan model apa lagi yang mau dicari oleh Asing di NKRI ini? Sepertinya Australia sangat paranoid dan dendam kusumat dengan sosok orang tua seperti Ustad ABB," ungkapnya.

Menurut pengamat kontra  terorisme ini, jika sampai tekanan Asing ini diaminkan pemerintah Indonesia, maka itu artinya mengkorfirmasi dan menjadi indikasi kebenaran asumsi publik selama ini bahwa pidana terhadap ustad ABB adalah pesanan Asing.

"Semoga pemerintah Indonesia punya sikap tegas atas tiap intervensi Asing dan tidak mengorbankan warga negaranya demi kepentingan Asing," ujarnya.

"Citra, Kewibawaan dan kredibilitas para pemimpin NKRI menjadi pertaruhan dihadapan rakyat Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa Pemerintah Australia mendesak Indonesia agar tidak memberi keringanan apapun terhadap Ustaz Abu Bakar Baasyir. [syahid/]

Sumber : voa-islam.com