OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Jumat, 02 Maret 2018

Melihat Ghouta Timur dari Udara

Melihat Ghouta Timur dari Udara

10Berita , Damaskus – Sejak 19 Februari 2018, militer Suriah dan Rusia kembali membombardir Ghouta Timur. Serangan kali ini disebut paling sengit sejak kota di pedesaan Damaskus itu terblokade pada 2013. Rezim ingin mengamankan ibukota Damaskus dengan merebut Ghouta. Kota yang dihuni 400 ribu warga itu merupakan wilayah oposisi paling dekat dengan pusat pemerintahan Assad.

Gempuran yang berlangsung siang—malam selama sepuluh hari membuat penderitaan warga Ghouta Timur semakin memprihatinkan. Lima tahun harus berjuang untuk hidup di tengah menghilangnya kebutuhanan pokok, hari ini mereka harus berjuang menghindari mesin-mesin pembunuh yang tiap saat mengintai.

Lembaga White Helmets mencatat, sebanyak 560 sipil—107 di antaranya anak kecil dan 76 wanita— tewas dan dua ribu lebih luka-luka akibat gempuran sejak 19 hingga 27 Februari. Sementara kehancuran infrastruktur tak terhitung lagi.

Kantor berita Turki, Anadolu Agency (AA), melihatkan pemandangan kerusakan salah satu kota di Ghouta Timur. Gambar tersebut diambil di kota Duma, kota terbesar di Ghouta. Pemandangan yang terlihat kota tersebut seperti tak berpenghuni. Banyak gedung bertingkat, namun tak ada orang terlihat.

Sejauh mata memandang hanya kehancuran. Jalan-jalan tertutup puing-puing bangunan yang roboh akibat bom udara. Banyak rongsokan mobil berserakan di jalan-jalan.

 

Sumber: Anadolu Agency, Kiblat.