Pertalite Naik, Premium Akan Dihilangkan, Rakyat Mengadu Ke Siapa?
10Berita, Pemerintah secara perlahan mulai menghilangkan bahan bakar minyak (BBM) khusus penugasan jenis Premium di sejumlah wilayah di Tanah Air pada tahun ini. Langkah itu didasari standar emisi yang disyaratkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/Setjen/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru.
Berdasarkan beleid itu, terhitung mulai Mei 2018, pemerintah mensyaratkan penggunaan BBM standar Euro 4 di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Palembang, Yogyakarta, Surabaya, Banyuwangi, dan Labuan Bajo. Kebijakan ini akan dijalankan secara bertahap hingga 2021.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito menjelaskan, permen ini sudah berlaku sejak 10 Maret 2017 untuk kendaraan tipe baru dan 10 Juli 2018 untuk kendaraan yang sedang diproduksi. “Dengan permen ini, bahan bakar minyak yang tidak memenuhi standar (Euro 4) akan segera dihapus,” ujar Adiatma di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Senin (26/3) kemarin.
Sampai berita ini ditulis, para pejabat di KLHK, termasuk Menteri LHK Siti Nurbaya, belum merespons permintaan konfirmasi dari Republika. Namun, dalam sejumlah kesempatan, KLHK mengklaim BBM standar Euro 4 memiliki banyak dampak positif.
Pertamina dalam sejumlah kesempatan mengklaim perseroan siap mengikuti aturan pemerintah. Pasokan BBM standar Euro 4 baru bisa dipenuhi saat kilang-kilang Pertamina tuntas di-upgrade pada 2021.
Rencana penghilangan Premium secara bertahap hadir tak lama setelah penaikan harga bahan bakar khusus (BBK) jenis Pertalite, akhir pekan lalu. Rata-rata kenaikan sebesar Rp 150 sampai Rp 200 per liter.
Masyarakat di sejumlah daerah mempersoalkan ketersediaan Premium yang begitu minim.
Pengamat Ekonomi Energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmi Radhi menilai, kelangkaan Premium yang terjadi saat ini diindikasikan lantaran kekurangan pasokan dari Pertamina. Pada saat harga Pertalite meningkat, Pertamina seharusnya menjaga pasokan Premium. (Republika)
Wakil Sekjen MUI Pusat KH. Tengku Zulkarnain menyatakan kelangkaan Premium sudah meresahkan masyarakat. Kemana rakyat harus mengadu?
“Para Anggota DPR RI yang berkompeten mengawal urusan BBM mohon jangan diam saja. Kelangkaan Premium sudah meresahkan Rakyat. Pernyataan mau Menghapuskan Premium juga potensi meresahkan. Panggil Pertamina biar Jelas. Kalau Negara tidak mampu menyediakan BBM Subsidi Umumkan! @DPR_RI,” kata KH. Tengku Zulkarnain melalui akun twitternya.
Para Anggota DPR RI yang Berkompeten Mengawal Urusan BBM Mohon Jangan Diam Saja. Kelangkaan Premium Sudah Meresahkan Rakyat. Pernyataan Mau Menghapuskan Premium Juga Potensi Meresahkan. Panggil Pertamina Biar Jelas.
Kalau Negara Tdk Mampu Menyediakan BBM Subsidi Umumkan! @DPR_RIpic.twitter.com/dnS9lv9NvO— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) March 27, 2018
Sulit Ketemu MACAN. Kalau Mau Ketemu Ada di Kebun Binatang. Ternyata Sekarang Premium LEBIH SULIT Lagi Ketemunya. Di Pom Bensin, Selalu MENGHILANG. Kalau Macan Ngumpet di Hutan. Premium Itu Ngumpet di Mana….?
Ayo Monggo Dijawab….— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) March 26, 2018
Sumber: portalislam