OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 15 Maret 2018

PKS Protes Keras Mensesneg Yang Digaji Rakyat Jadi Koordinator Pencarian Cawapres Jokowi

PKS Protes Keras Mensesneg Yang Digaji Rakyat Jadi Koordinator Pencarian Cawapres Jokowi


10Berita -Presiden Joko Widodo dinilai offside dengan mengangkat Menteri Sekretaris Negara Partikno sebagai koordinator pembahasan dalam mencari calon wakil presiden (Cawapres) untuk pendamping petahana Jokowi pada Pilpres 2019.

“Saya pikir, Presiden Jokowi kelawatan dengan mengangkat Mensesneg menjadi koordinator pencarian bakal Capres mendampingi dirinya,” kata Wakil Ketua Komisi II DPR Mardani Ali Sera dalam keterangan resmi, Kamis (15/3).

Politisi PKS ini menuturkan, seorang menteri aktif seharusnya fokus dalam menjalankan tugas dan poksinya sesuai aturan dalam Perpres No. 21/2015.

“Bukan malah berpolitik praktis. Ini contoh buruk pengelolaan manajemen pemerintah,” ujar Mardani.

Dia menuturkan, sudah beberapa kali Jokowi memanfaatkan fasilitas negara untuk melakukan kampanye politik pribadi.

“Sebelum kasus ini, masih ingatkan postingan akun Twitter resmi Kantor Staf Presiden yang memposting ucapan selamat Presiden Jokowi karena telah dicalonkan kembali jadi Presiden di Pilpres 2019 olah PDIP,” ujarnya.

Mardani akan mendalami kasus ini dan berencana melakukan protes hal ini kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

“PKS akan mendalami kasus ini dan akan melakukan protes keras,” katanya.

Dia menyarankan, sebaiknya Jokowi kedepan tidak semena-mena memanfaatkan fasilitas negara untuk melakukan kampanye pribadi.

“Akan lebih baik Presiden Jokowi membuat tim lain, eksternal,” pungkas Mardani.

Mensesneg Pratikno sebelumnya sudah membantah ditunjuk sebagai koordinator pembahasan dalam mencari Cawapres pendamping petahana Jokowi untuk Pilpres 2019.

Meski demikian, mantan rektor Universitas Gadjah Mada itu mengakui terlibat dalam pembahasan penjaringan cawapres. Namun, kata dia, tidak ada tim formal karena pembahasan hanya bersifat informal saja. (kl/rmol)

Sumber : Eramuslim