OPINI

ARTIKEL

KHASANAH

MOZAIK

NASIONAL

INTERNATIONAL

.

.

Kamis, 08 Maret 2018

Setelah MCA, Ada Upaya Makar Apa?

Setelah MCA, Ada Upaya Makar Apa?

10Berita, Jakarta – Pemberantasan hoaks oleh aparat kepolisian dan reaksi pemerintah dinilai tebang pilih saat pelakunya dari kalangan Muslim.

Peneliti Institute for Study of Islamic Thought and Civilization (INSIST), Adnin Armas menilai muncul kesan tebang pilih dalam penanganan hoaks oleh aparat keamanan. Karenanya, wajar jika muncul opini di masyarakat bahwa ada upaya memadamkan kebangkitan umat Islam pasca aksi bela Islam 212. Seharusnya jika ingin memperbaiki citra, Polri harus bersikap profesional dan adil dalam memproses suatu kasus.

“Jangan salahkan umat khawatir ada upaya kepolisian memadamkan kebangkitan umat Islam. Kekhawatiran itu berupa, rentetan peristiwa yang saling berkaitan mulai dari kriminalisasi ulama dan aktivis, penganiayaan ustadz, dan sedang hangat membesarkan nama Muslim Cyber Army (MCA) sebagai penebar hoaks. Umat khawatir setelah ini ada upaya makar apa,” kata Adnin saat dihubungi pada Kamis, (8/2/2018).

Melihat rangkaian peristiwa yang telah berlalu, Adnin menilai muncul pula kekhawatiran umat terhadap upaya meredupkan gerakan kebangkitan umat Islam di bidang lain. Seperti diketahui, gerakan 212 juga telah memunculkan kebangkitan di bidang ekonomi. Karenanya, umat diminta lebih jeli dalam mengamati perkembangan situasi.

“Kita lihat, jika benar kekhawatiran Polri akan mengincar urusan umat Islam berikutnya yang menyangkut gerakan 212 maka Polri sedang melawan gerakan kebangkitan umat Islam Indonesia,” tuturnya.

Adnin Armas meminta Polri bersikap profesional dalam menangani kasus yang ada. Dia mengaku heran ketika setiap persoalan umat Islam dibesar-besarkan, sedangkan kasus korupsi besar, penganiyaan Novel Baswedan, narkoba dan sebagainya tidak ada ketegasan serta kejelasan dalam penindakannya.

“Jelas di internal Polri ada upaya tebang pilih. Umat sudah cukup cerdas, namun umat juga perlu hati-hati dalam menyikapi kondisi yang ada,” pungkasnya.

Sumber : Kiblat.